Mengenal Tomo Koizumi dari Gaun Ikonis di Pembukaan Olimpiade Tokyo
Nama desainer Tomo Koizumi mencuat ke permukaan, berkat gaun berpalet pelangi yang mencuri perhatian saat dikenakan oleh penyanyi Jepang, Misia, beberapa hari lalu.
29 Jul 2021



Di depan kursi penonton yang kosong, lagu kebangsaan Jepang “Kimi Ga Yo” dilantunkan. Bendera Jepang dinaikkan diiringi oleh suara merdu penyanyi sekaligus musisi, Misia. Namun bukan hanya Jepang yang menjadi tuan rumah Olimpiade Tokyo 2020 yang disorot, para punggawanya pun kendati mencuri perhatian. Gaun yang dikenakan Misia begitu santer ramai dibicarakan. Siapakah desainer yang mengambil bagian?

Ia adalah Tomo Koizumi, desainer asal Jepang yang tidak mengambil pendidikan formal jurusan fashion sedikit pun. Namun kecintaannya pada garment membuat ia kerap bermain-main dengan pola dan menciptakan beberapa pakaian untuk temannya. Namun ia memiliki sebuah keunikan. Gaya desainnya begitu khas yakni permainan siluet bervolume dengan model renda bertumpuk dan suguhan palet berwarna.

Sebelum publik mengenalnya lewat gaun pada upacara pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, nama Koizumi dikenal lebih dahulu di industri fashion berkat seorang editor Vogue Italia bernama Sara Maino yang mengunduh karya Koizumi ke laman instagram pribadinya. Hingga sampai ke perhatian desainer Giles Deacon yang menunjukkan postingan tersebut ke stylist ternama, Katie Grand. Dari situlah Koizumi bermula hingga pernah menjadi kandidat penerima beasiswa dari LVMH tahun 2020.
 

Emily Ratajkowski, Bella Hadid, dan Joan Smalls pada debut Tomo Koizumi di New York Fashion Week.

 

Berkat dukungan Katie Grand pula, ia bahkan sempat memamerkan karyanya ke panggung peragaan New York Fashion Week musim gugur/dingin 2019. Di panggungnya, Bella Hadid, Joan Smalls, Emily Ratajkowski, dan Gwendoline Christie didaulat untuk menjadi model di panggung internasional perdananya tersebut. Mengukuhkan kiprahnya yang unik, khas, dan menjadi nama baru yang disanjung.

Kembali ke Misia, gaun yang dikenakannya hari itu dirancang oleh Koizumi mengikuti garis desain seperti yang selalu dibuatnya. Menggunakan lapisan organza daur ulang yang ditumpuk dan dicat semprot untuk mendapatkan teknik ombré. Melihat representasi gaun tersebut, rasanya sangat sejalan dengan lambang olimpiade yang penuh warna itu sendiri. Sekaligus menjadi sebuah harapan walau tak sesuai dengan apa yang sudah dipersiapkan, bahwa ajang olahraga ini bisa menjadi titik terang dari perjuangan di balik pandemi yang terjadi. (JE).

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA