Louis Vuitton membuka tahun 2025 dengan kembali menggandeng seniman Takashi Murakami dalam koleksi Louis Vuitton x Murakami. Koleksi ini, didapuk dalam subjudul Chapter One, melawat kembali kolaborasi keduanya 20 tahun silam, dengan rancangan bercorak kenes dan jenakayang menyegarkan arsip koleksi sebelumnya. Sebanyak 200 desain menjadi koleksi seminal yang meleburkan tradisi kriya legendaris, teknologi mutakhir, serta budaya pop abad ke-21.
Tandem Kreatif, Dua Dekade Berselang
Takashi Murakami, seniman kelahiran Tokyo, Jepang, pada dekade 1960-an, dikenal akan estetikanya yang imajinatif dan kaya warna. Takashi menginkorporasikan budaya pop Jepang seperti karakter bergaya kawaii yang menggemaskan dan manga berlanggam fiksi-sains; dileburkan dengan kesenian tradisional Jepang.
Louis Vuitton pertama kali mengundang Takashi Murakami di bawah arahan Direktur Kreatif Marc Jacobs pada sekitar tahun 2003. Takashi didapuk membesut ulang monogram ikonis Louis Vuitton dalam imajinasi kaleidoskopis. Kolaborasi ini mengawali tradisi Louis Vuitton kontemporer dalam mengundang seniman terkemuka untuk menginterpretasikan ulang desain monogram mereka.
Babak Pertama Louis Vuitton x Murakami
Monogram Multicolore, logo ikonis Louis Vuitton yang hadir dalam 33 warna berlatar putih, akan dibesut ulang oleh Takashi Murakami dalam estetika jenakanya. Perkembangan teknologi memungkinkan koleksi Chapter One: Louis Vuitton x Murakami untuk menghadirkan ulang arsip kolaborasi mereka dalam warna dan bentuk yang lebih gebyar.
Sebanyak lebih dari 170 aksesoris dibesut ulang dalam jenaka estetika Takashi Murakmi. Tas tangan ikonis, Capucines, dirancang ulang dengan karakter Superflat Garden yang khas; sementara motif Cherry Blossom menghiasi lini tas tangan Papillon. Superflat Panda dihadirkan dalam sepatu sneakers, gantungan kunci, dan skateboard eksklusif. Sementara lini tas tangan City Bags seperti Keepall, Coussin, Dauphine, OnTheGo, dan Speedy akan dihias dengan interpretasi Monogram Multicolore.
Teks: AKIB ARYO UTOMO
Foto: LOUIS VUITTON