Tidak semua orang menyukai model sandal yang disuguhkan oleh Birkenstock. Bahkan di luar sana banyak kalangan yang menyebut rilisan brand ini dengan sebutan ‘ugly’. Tak peduli seberapa nyamannya sandal ini diciptakan, tetap ada kontra di kalangan pecinta fashion.
Namun situasi kini berbeda 180 derajat, setelah Birkenstock berbenah diri untuk menjangkau khalayak luas dan mereka yang sebelumnya membenci tiap rilisannya. Kolaborasi bersama para desainer fashion membuatnya justru menjadi salah satu daftar buruan. Bahkan Celine di masa Phoebe Philo pernah merilis sebuah sandal yang bisa jadi terinspirasi dari model rilisan Birkenstock.
Setelah sukses berkolaborasi dengan Isabel Marant, Marc Jacobs, Rick Owens, dan lain sebagainya, Proenza Schouler mendapat giliran untuk mengolah sandal ikonis ini ke dalam versinya. Bukan suatu kejutan jika kolaborasi pertamanya sukses. Kini, keduanya melanjutkan kemitraan lewat model yang dipulas dalam warna-warna solid dan klasik.
Fungsionalitas menjadi tema sentral dari koleksi terbaru. Mengedepankan dua model sandal Birkenstock yakni Arizona dan Milano. Dibalut dalam gaya utilitarian khas Proenza Schouler lewat jahitan kontras yang menghiasi palet berwarna biru kobalt, merah bata, hitam, putih, dan gading.
Keduanya juga menunjuk fotografer kenamaan Collier Schorr untuk mengabadikan kampanye rilisan terbaru yang rencananya akan dipublikasikan 6 Agustus ini. Lenyap sudah indikasi sebutan negatif untuk Birkenstock, bukan? (JE).