Tren pakaian upcycling yang semakin diminati pencinta mode menciptakan peluang baru bagi para insan kreatif untuk menggali potensi ini. Upcycling adalah pemanfaatan barang bekas seperti kain atau sisa tekstil atau pakaian bekas pakai menjadi barang sandang yang baru. Selain lebih ramah lingkungan, pakaian hasil upcycling juga memiliki keunikan yang menambah nilai ekonomisnya.
Proyek upcycling ini pula lah yang dilakukan oleh JKT.Creative dan hotel Raffles Jakarta. Kolaborasi ini melakukan proses upcycling kain linen hotel menjadi produk sandang berdaya guna nan estetis di bawah arahan co-founder JKT.Creative, Iwet Ramadhan. Kolaborasi ini juga melibatkan 40 orang perempuan dari lima rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta, yakni Rusun Marunda, Rusun Rawa Bebek, Rusun Pesakih, dan Rusun Pulo Gebang.
“Tujuan kolaborasi JKT.Creative dengan Raffles Jakarta ini adalah mengatasi masalah limbah tekstil di hotel, sembari menaikkan kepedulian masyarakat untuk mengapresiasi terhadap upcycling fashion, dengan berkolaborasi dengan ibu-ibu rusun,” jelas Iwet di acara “A Responsible Fashion Initiative” di hotel Raffles Jakarta, Selasa (15/3/2022) siang.
Didirikan oleh Iwet Ramadhan dan Veronica Tan di tahun 2019 lalu, JKT.Creative bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dengan menjembatani kesenjangan antara mereka yang berkecimpung di industri kreatif dengan para warga rumah susun (rusun). Iwet Ramadhan, penyiar radio yang kini juga seorang desainer tersebut saat ini aktif bekerja sama dengan 40 perempuan “Ibu-Ibu Rusun Jakarta,” dengan mengajari mereka menjahit dan membatik. Hasilnya, sederet produk sandang berupa kemeja, tas, dan kerajinan tangan lainnya telah dijual di toko-toko tertentu dengan seluruh keuntungan yang diberikan untuk para perajin beserta keluarga mereka.
Najwa Shihab, yang juga hadir dalam acara siang itu, membagikan perspektifnya mengenai proyek pemberdayaan perempuan ini. Menurutnya, perempuan merupakan kelompok rentan yang memiliki akses terbatas ke sumber daya, padahal mereka punya banyak tuntutan atas peran mereka sebagai ibu dan istri dalam keluarganya.
“Memberdayakan kelompok rentan itu selalu di hati aku, terutama kaum perempuan,” tuturnya. “Perempuan itu kalau dapat uang, dihabiskannya buat keluarga. Ibu-ibu rusun itu kalau abis ngebatik lalu kita tanya uangnya buat apa, djiawabnya buat beli sandal anaknya, ketika ditanya lagi setelah itu buat apa lagi, baru dia bilang buat beli lipstick. Jadi selalu keluarganya dinomorsatukan, baru dirinya.”
Menurut Najwa dan Iwet lagi, pemberdayaan perempuan perlu dilakukan dengan berbagai cara, agar para perempuan bisa lebih berani dan percaya diri mengutarakan ide-ide mereka. Kemandirian ekonomi pula yang mereka sebut sebagai sesuatu pencapaian yang membuat mereka jadi lebih percaya pada kemampuan mereka.
“Kalau sekarang, ibu-ibu itu sudah lebih berani menatap lawan bicara mereka, nggak seperti dulu. Mereka juga bangga hasil karya mereka dipakai sosok terkenal, bahkan sampai mencetak foto Instagram public figure yang memakai baju buatan mereka, dipigura, dan dipajang di dinding rumah mereka,” tutur Iwet lagi.
Mengubah mindset Perjalanan panjang memberdayakan kaum perempuan di rusunawa Jakarta ini tentu tak mudah. Dari yang tadinya hanya berorientasi sebagai pekerja belaka, kini mereka sudah bisa menghargai keterampilan yang didapat dari program ini.
“Saya pikir selama semua ada titik temunya, juga bahwa proyek yang dilakukan ini didasarkan pada adanya kebutuhan yang nyata, maka ini akan berlanjut, tak hanya musiman,” komentar Najwa. “Saat ini ada demand untuk fashion yang lebih sustainable seperti upcycling products ini, lalu ibu-ibu di rusunawa ada kebutuhan untuk meningkatkan kapasitas diri dan perekonomian keluarga."
Produk upcycle hasil kerajinan tangan Ibu-Ibu Rusun tersebut tersedia dalam jumlah terbatas dan bisa dipesan secara online melalui website www.jakartacreative.co.
MARDYANA ULVA
Foto: JKT.Creative, Raffles Jakarta
Topic
FashionAuthor
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia