Dikenal lewat permainan motif print yang unik, label mode asal Indonesia K.A.L.A Studio memperkenalkan koleksi terbaru mereka. Terinspirasi dari imajinasi dunia bawah laut dari The Mogus Colony, K.A.L.A menceritakan soal soal sebuah tema yang lebih besar yaitu: Unity in Diversity.
Koleksi ini dilahirkan oleh K.A.L.A Studio di tengah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Penyesuaian berdasarkan gaya hidup normal baru bagi masyarakat untuk beradaptasi dirasa perlu untuk dilakukan. Tak ingin dunia berhenti berputar, semua orang mulai bergandengan tangan, bahu membahu, bekerjasama hingga berkolaborasi untuk dapat terus berkarya. Mulyana, seorang seniman instalasi asal Indonesia juga tak ketinggalan, dengan terus memiliki semangat tinggi ia terus berkarya di tengah pandemi.
Terkenal dengan karya-karya instalasi bertema dunia monster bawah laut bernama The Mogus, ia berhasil mengharumkan nama bangsa ke berbagai negara di dunia. Bahkan di penghujung tahun 2020 ia berhasil menyuguhkan mahakarya di Korea Selatan dan Singapura. Lewat proses yang singkat, K.A.L.A Studio sukses menggandeng Mulyana sebagai salah satu kolaborator dalam koleksi ini.
Tahun 2021, bagi Mulyana merupakan tahun serba kolaborasi. Bersama K.A.L.A, ini menjadi pembuka kolaborasi yang akan terus diusungnya di tahun ini. Unity in Diversity ingin menyampaikan pesan kepada dunia, betapa perbedaan karakter dan keberagaman bukan menjadi penghalangan untuk dapat bersatu, hidup berdampingan dengan segala dinamikanya. Tak hanya itu, di masa pandemi dengan segala keterbatasan, karya kreativitas ternyata tetap dapat terwujud. Pantang menyerah menggapai secercah harapan hari demi hari untuk terus berkarya dan bertahan hidup bersama-sama. Kolaborasi K.A.L.A Studio x Mulyana di volume 1 terdiri dari 5 corak yaitu: Jellyfish, Coral Nation, Lonely Creature, Oopsy Daisy dan Cheerful Creature. Terkemas dalam material ramah lingkungan, yaitu TENCEL™ dan 100% Cotton. Pemilihan material juga menjadi salah satu tujuan agar koleksi ini dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah tak ramah lingkungan.
“Kami melihat tren sustainable fashion kini tengah menjadi sorotan di Indonesia dan mancanegara. Kami sangat antusias dan berharap kolaborasi dengan brand lokal seperti K.A.L.A Studio dapat mengin- spirasi dan membawa semangat baru kepada konsumen untuk selalu memilih produk pakaian yang dibuat secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Semoga koleksi terbaru ini bisa menjadi jawaban atas kerinduan konsumen terhadap produk yang nyaman dipakai, baik untuk diri mereka dan juga Bumi kita,” kata Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania (Lenzing Group adalah produsen dari serat alami TENCEL™).
Lima corak dalam koleksi ini menggambarkan suasana hati setiap individu di masa pandemi. Warna hitam menjadi simbol betapa terkejutnya dunia saat pandemi hadir menghampiri, dan banyak hal yang harus terhenti sesaat. Sentuhan warna-warna cerah dari potongan koral dan The Mogus menjadi perumpamaan bahwa masih adanya harapan un- tuk kita terus melanjutkan hidup di tengah kegelapan.
Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mengobati rindu para pecinta karya Mulyana yang tak dapat leluasa menikmati karya instalasinya di tengah pandemi. Dalam wujud busana, karya Mulyana yang berkolab- orasi dengan K.A.L.A Studio dapat terus hadir, dinikmati, digenggam, dan menjadi penyejuk hati siapa saja. (SJH) Foto: Dok. Kala Studio
Koleksi ini dilahirkan oleh K.A.L.A Studio di tengah pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia. Penyesuaian berdasarkan gaya hidup normal baru bagi masyarakat untuk beradaptasi dirasa perlu untuk dilakukan. Tak ingin dunia berhenti berputar, semua orang mulai bergandengan tangan, bahu membahu, bekerjasama hingga berkolaborasi untuk dapat terus berkarya. Mulyana, seorang seniman instalasi asal Indonesia juga tak ketinggalan, dengan terus memiliki semangat tinggi ia terus berkarya di tengah pandemi.
Terkenal dengan karya-karya instalasi bertema dunia monster bawah laut bernama The Mogus, ia berhasil mengharumkan nama bangsa ke berbagai negara di dunia. Bahkan di penghujung tahun 2020 ia berhasil menyuguhkan mahakarya di Korea Selatan dan Singapura. Lewat proses yang singkat, K.A.L.A Studio sukses menggandeng Mulyana sebagai salah satu kolaborator dalam koleksi ini.
Tahun 2021, bagi Mulyana merupakan tahun serba kolaborasi. Bersama K.A.L.A, ini menjadi pembuka kolaborasi yang akan terus diusungnya di tahun ini. Unity in Diversity ingin menyampaikan pesan kepada dunia, betapa perbedaan karakter dan keberagaman bukan menjadi penghalangan untuk dapat bersatu, hidup berdampingan dengan segala dinamikanya. Tak hanya itu, di masa pandemi dengan segala keterbatasan, karya kreativitas ternyata tetap dapat terwujud. Pantang menyerah menggapai secercah harapan hari demi hari untuk terus berkarya dan bertahan hidup bersama-sama. Kolaborasi K.A.L.A Studio x Mulyana di volume 1 terdiri dari 5 corak yaitu: Jellyfish, Coral Nation, Lonely Creature, Oopsy Daisy dan Cheerful Creature. Terkemas dalam material ramah lingkungan, yaitu TENCEL™ dan 100% Cotton. Pemilihan material juga menjadi salah satu tujuan agar koleksi ini dapat berkontribusi dalam mengurangi limbah tak ramah lingkungan.
“Kami melihat tren sustainable fashion kini tengah menjadi sorotan di Indonesia dan mancanegara. Kami sangat antusias dan berharap kolaborasi dengan brand lokal seperti K.A.L.A Studio dapat mengin- spirasi dan membawa semangat baru kepada konsumen untuk selalu memilih produk pakaian yang dibuat secara bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Semoga koleksi terbaru ini bisa menjadi jawaban atas kerinduan konsumen terhadap produk yang nyaman dipakai, baik untuk diri mereka dan juga Bumi kita,” kata Mariam Tania, Marketing and Branding Manager for Lenzing Group, Asia Tenggara dan Oseania (Lenzing Group adalah produsen dari serat alami TENCEL™).
Lima corak dalam koleksi ini menggambarkan suasana hati setiap individu di masa pandemi. Warna hitam menjadi simbol betapa terkejutnya dunia saat pandemi hadir menghampiri, dan banyak hal yang harus terhenti sesaat. Sentuhan warna-warna cerah dari potongan koral dan The Mogus menjadi perumpamaan bahwa masih adanya harapan un- tuk kita terus melanjutkan hidup di tengah kegelapan.
Kolaborasi ini juga diharapkan dapat mengobati rindu para pecinta karya Mulyana yang tak dapat leluasa menikmati karya instalasinya di tengah pandemi. Dalam wujud busana, karya Mulyana yang berkolab- orasi dengan K.A.L.A Studio dapat terus hadir, dinikmati, digenggam, dan menjadi penyejuk hati siapa saja. (SJH) Foto: Dok. Kala Studio