Faye Liu 'The Clique' : “Ini Bukan Sekadar Soal Dikenakan Selebritas”
Faye Liu merupakan dalang kesuksesan Rinaldy Yunardi dan sejumlah desainer Tanah Air lainnya di kancah dunia.
26 Aug 2019


Founder dan Fashion Director The Clique, Faye Liu.


Beberapa tahun belakangan mungkin Anda sering mendengar berita atau bahkan melihat rancangan-rancangan desainer tanah air yang dikenakan oleh para selebritas papan atas dunia. Salah satu nama yang paling sering muncul itu adalah Rinaldy Yunardi.
 
Deretan selebritas seperti Madonna, Lady Gaga, dan Nicky Minaj sering terlihat mengenakan aksesori rancangan maestro aksesori Tanah Air tersebut. Dri segi desain, tentu hasil rancangan Rinaldy tak perlu diragukan lagi. Namun, karya-karyanya mungkin belum akan sampai begitu dikenali di industri mode dunia tanpa Faye Liu, seorang publisis yang kemudian mendirikan agensi public relation dan manajemen desainer, The Clique.
 
Dalam sebuah kesempatan sebelum peragaan aksesori Rinaldy Yunardi di gelaran Jakarta Fashion & Food Festival 2019, Faye Liu membagikan kepada Dewi beberapa prinsip kunci untuk seorang desainer bisa menembus pasar internasional.
 
Menurutnya, kualitas dari produk akhir tetap menjadi barang dagangan utama para desainer. “Ini bukan sekadar soal dikenakan oleh selebritas,” kata Faye tegas. Itu merupakan salah satu cara dari keseluruhan strategi untuk memperkenalkan karya para desainer ke pasar dunia. Namun, setelahnya ada usaha-usaha yang mesti dilakukan untuk menjaga para konsumennya.
 
“Kualitas produk akhir yang sampai ke tangan pembeli itu harus lebih bagus ketimbang produk yang dikenakan oleh para selebritas. Ini sangat penting karena para selebritas itu hanya akan mengenakan karya itu sekali, tetapi para pembeli akan terus mengenakannya berkali-kali,” jelas Faye.
 
Ia amat menekankan perihal konsistensi kualitas desain tersebut. Menurutnya banyak desainer yang lupa mengenai hal ini dan hanya mementingkan bagaimana hasil desainnya dapat dikenakan para selebritas dunia. “It’s the wrong way to do it,” katanya.
 
Oleh karena itu pengembangan desain dan eksekusi produksi menjadi hal yang paling penting. Namun, dalam hal pengembangan desain Faye melihat kebanyakan desainer di Indonesia perlu menyeimbangkan antara sisi komersial dan identitas desainnya untuk kemudian bisa terus berkembang.
 
Selain kualitas produk dari para desainer Indonesia, Faye juga menjual cerita tentang para desainer dan produknya ini. “Awalnya sulit karena Indonesia tidak berada dalam peta fashion dunia, sehingga saya pun membuat cerita untuk merepresentasikan tiap-tiap desainer yang berada di bawah asuhan saya,” lanjut Faye.
 
Selain Rinaldy Yunardi yang mendorong Faye untuk mendirikan The Clique, agensi public relation dan manajemen yang berdiri sejak 2016 itu kini sudah juga menaungi Didi Budiardjo, Monica Ivena, Thang Shoes, dan Maison Met alias Mety Choa.
 
Selama tiga tahun sepak-terjangnya di dunia fashion, ia melihat desainer-desainer di bawah asuhannya sudah mulai masuk dalam jajaran yang patut diperhitungkan di peta mode dunia. Di luar The Clique, Faye juga membantu mentoring berbagai brand dan desainer lain sebagai konsultan. Menurutnya hal tersebut menjadi salah satu masalah utama industri mode Indonesia. “Saya melihat para desainer di sini kekurangan mentor yang bisa membimbing mereka,” katanya.
 
Selain itu, ia juga menekankan pentingnya bagi para desainer untuk terus berinovasi dan beradaptasi. “Terus berinovasi, beradaptasi, dan berubah. Sebab di dunia fashion ini semua berjalan serba cepat, sehingga mereka harus bisa mengikuti semua untuk terus berkembang,” tutupnya. (Teks: SIR/Foto: Indra Leonardi/The Clique.)
 

 


Topic

Fashion

Author

DEWI INDONESIA