Dior, rumah mode legendaris asal Prancis, terus membuka jalan untuk invensi dan kreasi dalam industri fashion. Untuk koleksi Ready-To-Wear Musim Gugur-Musim Dingin 2024-2025, Maria Grazia Chiuri terinspirasi dari era akhir 1960-an, saat mode menaklukkan dunia. Koleksi ini juga merupakan sebuah penghormatan terhadap warisan Miss Dior yang diluncurkan pada tahun 1967 silam.
Sebagai tribute, Chiuri menghadirkan syal multifungsi dalam warna-warna mencolok dan potongan kasmir ganda serta gabardine dengan logo Miss Dior. Syal ini menonjolkan kekuatan feminitas wanita modern, yang diperagakan oleh seniman ternama asal India, Shakuntala Kulkarni, sebagai modelnya.
Terinspirasi Miss Dior
Pada tahun 1967, Philippe Guibourgé, asisten Marc Bohan yang merupakan direktur kreatif Dior pada masa itu, memperkenalkan koleksi pakaian siap pakai di bawah label 'Miss Dior'. Ini adalah lini pakaian siap pakai yang menggabungkan seni, fesyen, arsitektur, dan musik, dalam desain lukisan dinding spontan yang memadukan bentuk dan material.
Koleksi ini merevolusi dunia fashion dengan siluet yang bebas dan mengalir, memberikan kesempatan bagi para perempuan untuk berpakaian dengan imajinasi baru. Koleksi ini menampilkan mantel pendek, celana pendek bersulam, dan rok lipit dalam berbagai warna dengan hiasan manik-manik dan payet. Pengenalan koleksi ini di luar negeri membuka jalan bagi lisensi internasional, mewakili gagasan feminitas universal Christian Dior.
Desain Penuh Vitalitas
Diilhami oleh semangat penuh energi Miss Dior pada tahun 1967 tersebut, Maria Grazia Chiuri mencipta koleksi Ready-to-Wear Dior musim gugur-musim dingin 2024-2025 ini. Logo "Miss Dior" tampak pada berbagai item seperti kaos, jaket, syal, sepatu kets Walk'n'Dior dan Dior Book Tote yang ikonik. Detail grafiti dan metalik memberi tampilan yang menarik pada aksesori couture eksklusif musim ini, menunjukkan transmisi antara dua era yang berbeda.
Baik desain maupun warna-warninya pun terasa sangat berani dan penuh vitalitas. Kesan ini ditunjukkan dengan nuansa warna cerah yang khas seperti pada tas Dior Book Tote, ikat pinggang, dan sepatu Miss Dior Graffiti. Logo "Miss Dior" juga ditampilkan secara mencolok, menambahkan sentuhan eksentrik pada siluet yang dipamerkan.
Motif: Graphic Cannage
Busana dan arsitektur bersatu apik dalam koleksi pakaian siap pakai Dior musim gugur-musim dingin 2024-2025. Motif Graphic Cannage menghiasi barang-barang kulit dan aksesori serta denim. Maria Grazia Chiuri menciptakan garis-garis simbolis pada tas Dior Groove baru, menampilkan keanggunan dan fungsionalitas.
Sorotan: Tas Dior Groove
Item ini merupakan objek hasrat dengan daya tarik ultra-modern untuk koleksi musim gugur-musim dingin 2024-2025 oleh Maria Grazia Chiuri. Cocok untuk tampilan kota yang anggun dengan sentuhan akhir berharga seperti gembok berlapis emas dengan motif jacquard Dior Oblique yang elegan.
Sorotan: Sepatu Attitude Dior
Langkah tegas sepatu Attitude Dior menampilkan semangat gaya retro dari koleksi pakaian siap pakai Dior musim gugur-musim dingin 2024-2025. Tersedia dalam bentuk bagal atau sandal platform, ditambah dengan sentuhan keanggunan dan keberanian. Terbuat dari kulit, katun, atau denim, dengan sol wedgenya diberi emboss garis Graphic Cannage. Ukuran 6,5 cm dan 9,5 cm, dihiasi dengan tanda tangan CD berwarna emas, memungkinkan padu padan yang bervariasi dengan gaya Dior yang khas.
Koleksi Busana Pria
Selain koleksi pakaian wanita, Dior juga menghadirkan sederet items busana pria dalam Koleksi Musim Dingin Dior Men 2024-2025. Kim Jones, Direktur Seni Dior Men, mengambil inspirasi koleksi ini dari penari balet dan koreografer asal Uni Soviet, Rudolph Nureyev. Jones menciptakan koleksi dengan kontras antara busana jadi dan haute couture Dior yang mencerminkan dua kehidupan sang pebalet: kehidupan teatrikal, dan kehidupan nyata Rudolf Nureyev. Kolaborasi gaya penari dengan arsip Dior pun terwujud dalam koleksi ini.
Ini merupakan pertama kalinya, Kim Jones memperkenalkan couture pria Dior Men, dengan fokus pada elemen tailoring khas Saint Laurent ( yang mempersembahkan koleksi debutnya untuk Dior pada Januari 1958 silam), yang dipadukan dengan gaya modern. Perpaduan ini ditampilkan dalam blazer model single-breasted dengan celana berpotongan lebar dan paduan wol mewah. Koleksi haute couture menghadirkan kemewahan panggung Nureyev dengan gaya flamboyan, keanggunan, dan detil bordir arsip dalam iterasi maskulin, serta aksesori sederhana namun mewah. Semua koleksi ini dipresentasikan dalam sebuah pertunjukan yang disutradarai oleh Baillie Walsh dengan musik karya komposer Max Richter.
Kreasi yang merupakan penghargaan atas penegasan diri dan persembahan warisan ikonik Dior yang memikat ini dapat ditemukan di butik-butik Dior mulai tanggal 18 Juli 2024.
Teks : Reshiva Kefka