Bincang Mode tentang Pengembangan Bisnis bersama Endeavor Indonesia
Komunitas Wirausaha ini menggandeng Linda Anggrea dari Buttonscarves dan Ria Sarwono dari Cotton Ink untuk membahas tengang upscaling fashion bussiness
9 Jan 2025



Dalam dunia mode yang terus berkembang, para pengusaha harus mampu beradaptasi dan berinovasi untuk tetap relevan. Pada hari ketiga penyelenggaraan JFW 2025 Center Stage di Pondok Indah Mall 3 Oktober lalu, talkshow bertajuk “Scale Up Your Fashion Business” menghadirkan tokoh terkemuka di industri mode: Linda Anggrea dari Buttonscarves, Ria Sarwono dari Cotton Ink, dan dipandu oleh Devina dari komunitas wirausaha Endeavor Indonesia sebagai moderator.

JFW Center Stage, sebuah rangkaian talkshow yang akan digelar selama JFW pada 21-27 Oktober 2024, bertujuan menciptakan ruang diskusi yang mendalam tentang berbagai topik terkini dalam industri fashion. Pada sesi ini, para pembicara berbagi wawasan tentang cara mengatasi tantangan dalam mengembangkan bisnis fashion di tengah arus cepat industri ini.
 
Stagnansi dalam Bisnis
Mengatasi stagnasi dalam bisnis menjadi salah satu topik utama dalam diskusi hangat ini. Ria Sarwono, dengan analogi yang menarik, membandingkan stagnasi bisnis dengan kondisi kesehatan.
 
"Sama seperti tubuh kita yang perlu cek kesehatan rutin, bisnis juga perlu dievaluasi secara berkala," ujarnya.
 
"Seringkali, kita baru menyadari ada masalah ketika bisnis sudah mulai menurun, sama seperti seseorang yang baru memeriksakan kesehatan ketika sudah merasa tidak enak badan," sambungnya lagi.
 
Linda Anggrea pun sependapat dengan Ria. Ia menambahkan, "Stagnasi bukanlah kesalahan satu atau dua departemen, melainkan cerminan dari keseluruhan kinerja perusahaan." Ia menekankan pentingnya proaktif dalam melakukan evaluasi.
 
"Jangan sampai kita menunggu hingga bisnis terhenti baru kita bertindak. Evaluasi berkala adalah kunci untuk menjaga pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan," tegasnya.
 
Stagnasi bisnis bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah sinyal untuk melakukan perubahan. Dengan melakukan evaluasi secara rutin, para pengusaha dapat mengidentifikasi masalah sejak dini dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi stagnasi dan mendorong pertumbuhan bisnis.
 
Waktu yang Tepat untuk Scale Up
Diskusi kemudian beralih tentang momen yang tepat untuk melakukan scale up atau perluasan bisnis. Ria Sarwono, dengan pengalamannya membangun Cotton Ink, menekankan pentingnya dukungan komunitas seperti Endeavor dalam mengambil keputusan besar.
 
"Tanpa berada di lingkungan seperti Endeavor," ujarnya, "Mungkin kita akan ragu-ragu untuk mengambil langkah yang lebih berani, seperti melakukan ekspansi besar-besaran."
 
Linda Anggrea pun sependapat. "Saran-saran yang kami dapatkan dari mentor Endeavor sangat berharga," ungkapnya. "Mereka membantu kami berpikir lebih kritis dan melihat bisnis kami dari berbagai sudut pandang. Kadang, kita terlalu dekat dengan bisnis kita sendiri sehingga sulit melihat celah atau potensi yang belum tergarap."
 
Devina dari Endeavor menambahkan dimensi lain pada diskusi ini. Ia menekankan pentingnya persiapan yang matang sebelum melakukan scale up.
 
"Memiliki target audiens yang jelas dan tim yang solid adalah kunci keberhasilan," tegasnya. "Percuma saja jika produk kita bagus tapi tidak ada yang membutuhkan, atau jika tim kita tidak siap menghadapi tantangan pertumbuhan."
 
Baik Ria, Linda, maupun Devina sepakat bahwa scale up bukanlah semata-mata tentang memperbesar skala bisnis, tetapi juga tentang memastikan bahwa pertumbuhan tersebut berkelanjutan dan berkualitas. Dengan dukungan komunitas yang kuat, persiapan yang matang, dan visi yang jelas, para pengusaha dapat menghadapi tantangan scale up dengan lebih percaya diri.
 
Dukungan Endeavor untuk Kewirausahaan
Devina dari Endeavor Indonesia memberikan perspektif yang unik mengenai peran sebuah organisasi dalam mendukung pertumbuhan bisnis. Ia menjelaskan, "Endeavor bukan sekadar komunitas, melainkan sebuah ekosistem yang dirancang untuk mempercepat pertumbuhan perusahaan-perusahaan yang memiliki potensi besar."
 
Dengan nada penuh semangat, Devina menggarisbawahi pentingnya dukungan yang berkelanjutan. "Kami memberikan akses yang luas bagi para pengusaha, mulai dari pendanaan, jaringan investor, hingga mentorship dari para ahli di berbagai bidang," ujarnya. "Ini seperti memberikan sebuah peta jalan bagi pengusaha untuk mencapai tujuan mereka."
 
Lebih lanjut, Devina menekankan bahwa tujuan utama Endeavor adalah membangun fondasi yang kuat bagi bisnis-bisnis yang mereka dukung. "Kami tidak hanya ingin membantu pengusaha meraih kesuksesan jangka pendek, tetapi juga memastikan bahwa bisnis mereka bisa berkembang secara berkelanjutan dalam jangka panjang," tegasnya. "Dengan kata lain, kami ingin membantu mereka membangun kerajaan bisnis yang tahan lama."
 
Pentingnya mentorship dalam perjalanan seorang pengusaha ditegaskan oleh Linda. "Salah satu keuntungan terbesar dari berada di lingkungan Endeavor adalah saran yang diberikan secara tulus tanpa ada konflik kepentingan," ujarnya.
 
"Ketika kita memiliki hipotesis yang kita rasa sudah benar, mentor dari Endeavor akan mempertanyakan hal-hal yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya. Ini mempercepat proses pemikiran yang mungkin butuh 30 tahun kalau kita jalan sendiri," pungkas Linda.

Teks: Belva Nafashabila (FLUI Media).
Editor: Mardyana Ulva
Foto: dok. FLUI Media

 


Topic

JFW 2025

Author

DEWI INDONESIA