Rasa adalah segalanya, dan merupakan kekuatan utama karena memang rasa pada dasarnya tak pernah bohong. Kejujuran dan ketulusan tertuang dalam tiap sajian sebagaimana cinta seorang ibu ketika memasak untuk anak-anaknya. Meski menjaga keaslinya, namun tak seharusnya tanpa inovasi. Dewi mencoba 13 menu, dan semuanya tak mengecewakan. Selada pengantin berisi potongan buah apel, nanas, tempe, dan timun, dicampur bumbu kacang diatas hamparan irisan selada. Kemudian ubi trufflefries bertabur keju menjadi camilan pembuka.
Nasi kuning kecombrang berwujud tumpeng mini,di antaranya terdapat oblok tempe, urap sayur, kering tempe, dan ayam bakar taliwang. Oblok tempe sendiri bentuknya seperti sayur lodeh, bedanya ada penambahan belimbing wuluh dan udang sehingga Anda akan menemukan sedikit asam.
Ketika tak banyak restoran yang memasukan empal gentong kedalam daftar menunya, Mendjangan menjadikannya sebagai menu andalan resep turun temurun keluarga, selain nasi pepes jambal dan ayam besengek. Berbeda dari ayam besengek di Jawa, di Mendjangan ada penambahan kayu manis, kapulaga, dan jinten. Daging empuknya melebur jadi satu bersama kuah kuning minim lemak. Demikian juga dengan Tongsengnya,harum sedap menyeruak seketika begitu tutup kendi terbuka. Anda juga bisa memilih si manis sate sapi marangi atau si pedas gurih sate berempah. Keduanya bertengger diatas panggangan, siap dilahap selagi hangat. Gurame rica tampak menggugah selera diatas piring, mengundang siapapun yang melihatnya untuk tanpa ragu menyantapnya.
Disisi lain, colenak dari tapai dipanggang kering dan sus durian telah menunggu gilirannya. Mencari teman menikmati kudapan ringan, kopi cowboy pun layak jadi pilihan. Rasa kopinya lembut dengan sedikit aroma smoky. Belum lagi kesegaran summer grass dan green savana yang lebih maksimal jika dinikmati di pool area. Para tamu diperbolehkan berenang jika mau. Konsep city resort ala Bali pada interior Mendjangan membuat Anda betah berlama-lama. Berada disini terasa seperti sedang mengunjungi rumah keluarga dekat, lengkap bersama kehangatan hidangan dan suasananya. (WHY) Foto: Dok. Zaki Muhamad
Nasi kuning kecombrang berwujud tumpeng mini,di antaranya terdapat oblok tempe, urap sayur, kering tempe, dan ayam bakar taliwang. Oblok tempe sendiri bentuknya seperti sayur lodeh, bedanya ada penambahan belimbing wuluh dan udang sehingga Anda akan menemukan sedikit asam.
Ketika tak banyak restoran yang memasukan empal gentong kedalam daftar menunya, Mendjangan menjadikannya sebagai menu andalan resep turun temurun keluarga, selain nasi pepes jambal dan ayam besengek. Berbeda dari ayam besengek di Jawa, di Mendjangan ada penambahan kayu manis, kapulaga, dan jinten. Daging empuknya melebur jadi satu bersama kuah kuning minim lemak. Demikian juga dengan Tongsengnya,harum sedap menyeruak seketika begitu tutup kendi terbuka. Anda juga bisa memilih si manis sate sapi marangi atau si pedas gurih sate berempah. Keduanya bertengger diatas panggangan, siap dilahap selagi hangat. Gurame rica tampak menggugah selera diatas piring, mengundang siapapun yang melihatnya untuk tanpa ragu menyantapnya.
Disisi lain, colenak dari tapai dipanggang kering dan sus durian telah menunggu gilirannya. Mencari teman menikmati kudapan ringan, kopi cowboy pun layak jadi pilihan. Rasa kopinya lembut dengan sedikit aroma smoky. Belum lagi kesegaran summer grass dan green savana yang lebih maksimal jika dinikmati di pool area. Para tamu diperbolehkan berenang jika mau. Konsep city resort ala Bali pada interior Mendjangan membuat Anda betah berlama-lama. Berada disini terasa seperti sedang mengunjungi rumah keluarga dekat, lengkap bersama kehangatan hidangan dan suasananya. (WHY) Foto: Dok. Zaki Muhamad
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta