Lahirnya Toscana memiliki arti personal yang mendalam bagi sang pemilik, Ellyta Soetantyo. Kecintaannya akan budaya dan kuliner Italia yang berwarna, terutama di kota-kota seperti Milan dan Roma, menginspirasinya untuk membuka Toscana pada 27 Juli 1996. Dikenal sebagai salah satu pionir restoran Italia autentik di Jakarta, selama 27 tahun Toscana secara konsisten menghadirkan pengalaman kuliner mendalam berkiblat kepada tradisi Italia. Kala itu, Ellyta dengan berani memperkenalkan sebuah konsep yang unik: sebuah restoran sederhana namun mutakhir yang menampilkan menu masakan Italia populer yang diolah menggunakan bahan berkualitas tinggi yang biasanya ditemukan di hotel bintang lima.
Tahun ini menandai babak baru bagi Toscana. Setelah menyelesaikan proses renovasi selama enam bulan, Toscana kini siap membuka pintunya lebar-lebar untuk tamu lengkap dengan logo baru, transformasi desain yang memukau, koki anyar, dan menu yang benar-benar baru. Dengan tetap mempertahankan tradisi menghadirkan makanan-makanan lezat selama bertahun-tahun, babak baru
Toscana ini bertujuan untuk memperluas pasar dengan merangkul pelanggan baru melalui konsepnya yang telah teruji selama lebih dari dua dekade. Di tengah seluruh perubahan menarik ini, Toscana berjanji untuk tetap mempertahankan nilai-nilai intinya, yakni autentisitas dan menghadirkan kenyamanan serta kepuasan kepada para tamu.
Desain baru Toscana terinspirasi dari nuansa modern namun tanpa melupakan sentuhan legendaris yang mendefinisikan karakter restorannya selama 27 tahun ini. Dinding batu bata tanpa semen yang menjadi ciri khas Toscana dihilangkan, diganti dengan dinding berwarna biru muda dengan aksen sentuhan aksen kayu cantik. Warna segar ini melebur sempurna dengan furnitur barunya yang bernuansa klasik modern. Di dekat pintu masuk, berdiri sebuah teras berpendingin udara bagi tamu yang mendambakan pengalaman bersantap semi-alfresco yang nyaman. Area ini dapat menampung 16 orang.
Area makan utama di Toscana sekarang memiliki bar menawan yang dapat menampung hingga enam orang serta sebuah pizza bar berkapasitas empat tamu. Di atas bar, tergantung instalasi lampu cantik menaungi para bartender yang meracik minuman bagi para tamu, termasuk beberapa koleksi koktail khasnya. Ruang makan utamanya dapat menampung 60 tamu. Tersedia juga ruang privat berkapasitas 10 tamu yang ideal untuk makan malam intim atau pertemuan.
Toscana dengan senang hati memperkenalkan executive chef barunya, Akmal, yang datang dari Singapura. Sebelum pindah ke Jakarta, Akmal sempat menjabat sebagai head chef di Sama Sama, sebuah restoran Indonesia ternama di Singapura. Prestasinya ini membuatnya dikenal sebagai koki muda yang bertalenta. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade di dunia fine dining di Asia Tenggara, Chef Akmal siap untuk memberikan perspektif kuliner baru di Toscana.
Menu baru Toscana disusun secara cermat di bawah pengawasan Chef Mario de Carlini sebagai konsultan. Chef Mario adalah seorang koki berpengalaman yang memiliki hubungan erat dengan restoran ini. Dia adalah sosok di balik tim kuliner Toscana pada saat pertama buka untuk umum pada 1996.
Chef Mario, pakar teknik kuliner Italia klasik, bekerja sama dengan Chef Akmal, pakar kuliner modern, menghadirkan sederet koleksi hidangan Italia yang memiliki hubungan erat dengan tradisi. Berkat kerja sama tersebut, Toscana kini tak hanya menghadirkan hidangan klasik Italia seperti pasta atau wood-fired pizza, namun juga beragam pilihan sajian Italia, termasuk dry-aged bistecca dan hidangan laut.
Beberapa makanan yang wajib dicoba di Toscana adalah Tonno Bellavista (tuna belly confit dengan puree avokad dihiasi stem caper), Livornese (pasta linguine, tuna loin confit segar, seared Hokkaido scallop, baby squid, dengan housemade breadcrumbs) Dry Aged Striploin (steik daging dry-aged Australian grain-fed black angus MB4+ 30 hari, kacang cannellini, dan saus peppercorn), dan Tiramisu.