Ngopi merupakan budaya yang sulit lepas dari masyarakat Indonesia. Ngopi merupakan simbol kebersamaan yang hangat dan santai di negeri ini. Tak heran, sebab kopi memang merupakan salah satu komoditas utama Indonesia. Bahkan sejak zaman kolonial Belanda dulu, selain cengkih, kopi jadi salah satu hal yang menarik VOC ke Nusantara.

Meski demikian, budaya ngopi orang Indonesia memang terbilang sederhana. Begitu-begitu saja. Pun dalam hal memilih kopi, tak pernah neko-neko. Baru dalam sekitar satu dekade terakhir, budaya minum kopi Indonesia mulai mengalami perkembangan. Dari yang hanya minum kopi tubruk, minum kopi hasil racikan ragam teknik, hingga kini zamannya es kopi susu trendy. Tak heran pasar kopi ritel di Indonesia diperkirakan akan naik sebesar 11,4% secara total dari tahun 2017 sampai 2021.

Sejalan dengan berkembangnya budaya minum kopi di Indonesia, kafe-kafe pun kian menjamur. Salah satu yang teranyar adalah kedai kopi Kisaku yang digagas oleh Raline Shah, Rollin Shah, Dolly Hardjono, Catherine Halim, dan Lionel Hanjaya.

Kisaku membawa semangat minum kopi sebagai sarana berkumpul dengan orang-orang terdekat. Mengambil kata dari bahasa Jepang sebagai nama kafenya, Kisaku bermakna sambutan yang hangat dan tulus. Hal lain yang membuat kopi Kisaku berbeda dari kedai kopi kebanyakan adalah kolaborasi yang mereka lakukan dengan salah satu penggagasnya, Raline Shah.

Belum lama ini, Kisaku merilis kopi susu pertama menggunakan Oatly. Oatly merupakan susu gandum yang disebut The New York Times sebagai pengganti susu sapi terbaik. Berfokus menyasar pasar grab-and-go, Kisaku memilih kemasan botol yang unik alih-alih gelas plastik.