Untuk hidangan utama, Dewi berkesempatan mencoba dua masakan yaitu Tomahawk Maranggi yang terinspirasi dari makanan Sate Maranggi – sate daging khas Purwakarta yang dimasak dengan bumbu maranggi yang aromatik dan disajikan dengan ketan uli goreng daun jeruk dan pelengkap seperti tumis jantung pisang dan sambal oncom. Ketan yang disajikan di 1945 hadir dalam bentuk segitiga dan tekstur yang halus. Penyuka ketan, siap-siap terpukau karenanya. Dan jika Anda tidak menyukainya, mungkin Anda pun tidak radar sedang mengonsumsi ketan karena teksturnya sangat berbeda dengan ketan yang biasa kita temui. Hidangan kedua adalah Ikan Goreng Pecah Kulit. Ikan pecah kulit adalah spesies yang sering ditemukan di selatan pulau Jawa di Samudera Hindia yang tinggal dan bersembunyi di antara terumbu karang, sehingga cukup sulit dicari. Ikan ini memiliki cita rasa yang manis ketika digoreng dan kulitnya pun juga terkenal enak.