Rasakan Pengalaman Bersantap Hidangan Laut di Seasalt
Seasalt mengajak Anda merasakan hidangan laut dengan cita rasa lokal sambil menikmati suasana kapal di lautan.
9 Aug 2017


2 / 10
Bali seolah tak pernah berhenti menawarkan ragam pilihan kuliner. Eksotisme lautan, deburan ombak yang menyisir tepian, serta garam laut olahan lokal, menginspirasi hadirnya Seasalt di Alila Seminyak. Di sini, Seasalt menawarkan pengalaman bersantap sambil menikmati pemandangan laut bersama suara deburan ombak dan semilir angin.
Selain menikmati citarasa hidangan laut, para tamu akan mendapati diri mereka terbenam dalam sensasi berlayar dilautan. Ini berkat desain interior yang menghadirkan nuansa seperti berada diatas kapal. Seasalt dirancang dengan tata letak dan material restoran yang mencerminkan warna lautan dan ombak samudera yang menghasilkan rasa nyaman. Dengan konsep open kitchen, para tamu dapat menyaksikan performa dari chef dalam menciptakan masakan. Di area patio, bias cahaya matahari yang masuk berpadu dengan desiran angin dan hamparan lautan menghadirkan keterbukaan dan hubungan langsung dengan lautan.
Dengan sedikit sentuhan dari negeri Sakura, cita rasa dari lautan tersaji dalam jajaran hidangannya. Dikreasikan berdasarkan filosofi “Craft Over Creation” dari Chef Vivian Vitalis,  filosofi dan gairah kuliner chef Vivian menggambarkan tren dan perkembangan menu masakan menuju gaya hidup sehat dan down to earth. Segar, alami dan organik adalah esensi dari masakannya yang mengedepankan rasa alami dari suatu bahan baku sebagai bagian untuk mengekspresikan diri. Segala sesuatu di Seasalt diproduksi secara lokal dengan memberdayakan nelayan sekitar, untuk mengirim mackerel, dan petani garam di Kusamba Bali yang diproduksi secara tradisional.
Setiap kunjungan adalah sebuah pengalaman. Membuka sesi bersantap, waiter akan membawa nampan berisi hidangan diatas meja.  Berbentuk layaknya sebuah terumbu karang didasar laut disertai palu yang menyerupai alat pukul instrument musik  dari bali yaitu Gangsa. Tak lama waiter akan langsung menghancurkan karang secara perlahan-lahan dari segala sisi. Smoke Mackarel Mayo muncul dari persembunyian digundukan garam berbentuk karang. Rillette Mackerel kecil dengan mentega dan mayones terbungkus rumput laut dihidangkan  bersama roti lembut siap disantap.
Salah satu menu andalan dari Seasalt adalah White Snapper. Secara visual hidangan ini terlihat seperti ikan kakap terkubur dalam pasir dan dihiasi cangkang hewan laut  serta bebatuan disekitarnya. Rasanya seperti melihat kecantikan bibir pantai ada dalam sepiring White Snapper. Chef Vivian mengadaptasi “Shiokoji”, yakni nasi hasil fermentasi yang dicampur dengan garam laut. Shiokoji juga merupakan tradisi khas jepang yang dapat melunakkan daging dan ikan dan member rasa umami yang alami. Ikan Kakap putih yang dipanggang dengan garam tersebut menjelaskan tentang segala hal yang bisa penikmatnya temukan dengan gaya Edomae Seafood modern. Meski dipanggang dengan garam namun White Snapper terasa tidak terlalu asin. Menurut Chef Vivian garam tersebut menghasilkan ikan yang lembab dan sempurna. disandingkan dengan lima jenis kudapan pendamping diantaranya: Trio Salad Tomat, Salad Kentang Katsuobushi, Salad Wijen Ketimun Yuzu, Salad Sayuran dan Saus Dashi Lemon Mentega. Masing-masing memiliki cita rasanya tersendiri yang akan menyempurnakan  petualangan kuliner Anda.
Menu lain yang tidak dapat dilewatkan adalah Butterfish yang menyegarkan pandangan mata berisi miso honey roasted, carrot puree, acar wortel dan citrus reduction. Kecantikan Berry Margarita tertuang dalam gelas mengantarkan kesegaran sensual dari campuran Rasberry, Blueberry, Lemon, Lime Juice dan Sweet Salt. Menutup kegiatan bersantap ditepi laut, Green Tea Namelaka yaitu olahan green tea cake dengan es krim kacang merah menutup perjalanan kuliner di Seasalt. (WHY) Foto: Dok. Seasalt
 

 

Author

DEWI INDONESIA