Pertama kali membuka pintunya pada April 2017 lalu, restoran AB Steak by Chef Akira telah mencuri hati para penikmat steak di Jakarta. Konsep yang ditawarkan berbeda dari yang lain, dengan menggunakan teknik dry age, AB Steak by Chef Akira menawarkan pengalaman mewah dalam menikmati sajian daging yang nikmat dengan rasa yang khas.
Masih tidak banyak orang yang mengenal Chef yang bertugas di balik grill, sang jenius yang menjadi tangan kanan dan orang kepercayaan Chef Akira Back. Ditemui di restoran yang terletak di Setiabudi, Chef Andri Dionysius terlihat antusias menyambut tim Dewi pada sore yang mendung itu. Menempuh studi di sebuah universitas di Amerika serikat pada tahun 2000, Andri Dionysius yang saat itu merupakan seorang mahasiswa jurusan teknik komputer, tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang chef.
Baca juga: Dibalik Kelezatan Dry Age Steak di AB Steak by Chef Akira
Namun ide tersebut bukan tak beralasan, Chef Andri memang senang memasak untuk teman-temannya di akhir pekan. “Ketika saya melihat mereka begitu menikmati dan bahagia saat menyantap hidangan yang saya buat, hal ini menjadi alasan pertama mengapa saya ingin menjadi chef dan tidak pernah bosan memasak,” tuturnya.
Chef Andri akhirnya mencoba bekerja paruh waktu di sebuah restoran, dan karena bakatnya, ia mendapat dorongan atasannya. Kemudian, ia pun memutuskan untuk berhenti kuliah dan masuk ke Le Cordon Bleu Pasadina di California. (AU) Foto: dok. Adelli Arifin
Masih tidak banyak orang yang mengenal Chef yang bertugas di balik grill, sang jenius yang menjadi tangan kanan dan orang kepercayaan Chef Akira Back. Ditemui di restoran yang terletak di Setiabudi, Chef Andri Dionysius terlihat antusias menyambut tim Dewi pada sore yang mendung itu. Menempuh studi di sebuah universitas di Amerika serikat pada tahun 2000, Andri Dionysius yang saat itu merupakan seorang mahasiswa jurusan teknik komputer, tidak pernah berpikir bahwa ia akan menjadi seorang chef.
Baca juga: Dibalik Kelezatan Dry Age Steak di AB Steak by Chef Akira
Namun ide tersebut bukan tak beralasan, Chef Andri memang senang memasak untuk teman-temannya di akhir pekan. “Ketika saya melihat mereka begitu menikmati dan bahagia saat menyantap hidangan yang saya buat, hal ini menjadi alasan pertama mengapa saya ingin menjadi chef dan tidak pernah bosan memasak,” tuturnya.
Chef Andri akhirnya mencoba bekerja paruh waktu di sebuah restoran, dan karena bakatnya, ia mendapat dorongan atasannya. Kemudian, ia pun memutuskan untuk berhenti kuliah dan masuk ke Le Cordon Bleu Pasadina di California. (AU) Foto: dok. Adelli Arifin
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta