Di masa pandemi ini pernahkah Anda menyadari satu hal? Kebiasaan berkumpul dan bercengkerama bersama kerabat di sebuah kedai kopi menjadi begitu terbatas. Padahal konsep kedai kopi tak hanya menawarkan teknik membuat dan aroma khas kopi melainkan juga suasana kedai yang menjadi tempat untuk bekerja, menggali inspirasi, bertatap muka dengan lawan bicara sambil menikmati kopi, dan sesekali tentu tempat ini Anda gunakan untuk menyendiri, bukan?

Menanggapi fakta di atas, Kisaku sebagai salah satu kedai kopi lokal tak pernah berhenti berinovasi. Salah satu langkah yang mereka ambil untuk mengobati kerinduan menyeruput kopi pilihan adalah dengan menciptakan drip bag coffee. Sebuah konsep praktis tanpa harus berkompromi dengan kualitas dan dapat dinikmati di mana pun dan kapan pun. Walau tentu tawaran untuk bersantai di tempat masih harus dilakukan pembatasan.

Peluncuran drip bag coffee ini juga sekaligus menjadi salah satu rangkaian acara perayaan ulang tahun Kisaku yang ke dua di mana 75% kurun waktunya dihabiskan di masa pandemi. Namun Kisaku tetap bertahan dan bahkan menuangkan ide kreativitasnya lewat pelansiran ini.

Drip bag coffee Kisaku dibuat menggunakan racikan kopi Arabika khas yakni mencampur 50% bubuk kopi Aceh Gayo dan 50% bubuk kopi Flores Bajawa. Dijual dalam dua pilihan paket, yakni isi 5 kantong seharga Rp65.000,- dan 10 kantong seharga Rp120.000,-. Produk ini juga sudah tersedia di gerai Kisaku sertas situs www.kisaku.co, dan berbagai e-commerce dalam negeri. Dibalut dalam boks putih elegan yang tak hanya dapat menjadi collectible item tetapi juga mempermanis tampilan sudut kopi di rumah. (JE) Foto: Kisaku.