Saking senangnya akhirnya ia menggunakan oven yang sebelumnya tak pernah ia sentuh, Melanie Kartadinata mengabadikannya lewat Instastory. Ia bercerita tentang kesuksesannya membuat Chiffon Cake Pandan. Tak disangka banyak temannya yang kemudian memesan kue buatannya itu. Di era pandemi COVID-19 ini, di saat banyak orang diharuskan beraktivitas dari rumah, banyak orang yang kemudian alih profesi menjual makanan kreasinya sendiri. Tapi Co-owner Fitness Embassy ini tidak pernah terpikir demikian. Semakin banyaknya pesan yang masuk ke akun Instagramnya, ia jadi bertekad, ia akan menjual kue-kue buatannya dan kemudian hasilnya disumbang untuk para jompo yang membutuhkan.
Pandemi COVID-19 tidak hanya membuat masyarakat was-was akan kesehatan. Banyak orang kehilangan mata pencahariannya. Sudah sewajarnya sebagai masyarakat kita bahu-membahu tanpa ada komando. Tak perlu merasa berkecil hati hanya dapat memberi sedikit atau justru bantuannya bukan berupa uang. Mungkin saja apa yang kita anggap sepele, berarti lain untuk orang lain.
“Saya tidak sengaja diajarkan membuat kue oleh follower Instagramku. Saya tidak penal sebelumnya,” ia bercerita. Sang pengikut ini memang bekerja dengan berjualan kue buatannya sendiri. Namun ia tak keberatan mengajari Melanie. “Resep chiffon cake saya ini adalah kombinasi dari resep itu dan resep teman saya yang tinggal di Bali. Dia juga berjualan kue,” Melanie melanjutkan ceritanya.
Setelah beberapa kali mencoba, Melanie pun memberanikan diri membuka pesanan yang ia tutu di angka 37. Oven hanya satu sehingga tak bisa memanggang banyak-banyak, begitu ia berkisah di akun Instagramnya. Chiffon Cake Pandan tersebut ia jual Rp 200 ribu per loyangnya. Lewat penjualan itu, Melanie mendapatkan Rp 7,4 juta yang ia sumbangkan untuk masyarakat jompo di sebuah desa di Serang, Banten. Tak lupa, ketika membagikan sumbangan tersebut, pria dan wanita lanjut usia tersebut juga dibekali kue buatan Melanie. (NTF) Foto: Dok. Pribadi