Intip Kreasi Hangat dari Fountain Lounge, Grand Hyatt Jakarta
Melihat lebih dekat kreasi cantik dan hangat dari Fountain Lounge untuk bincang sore pada perjamuan Jakarta Fashion Week.
27 Sep 2017


1 / 5
Jamuan dewi dan JFW dalam tajuk 10 tahun Jakarta Fashion Week kali ini bertempat di Fountain Lounge, Grand Hyatt, Jakarta. Area yang berlokasi di level Mezzanine ini memiliki pemandangan spektakuler yang mengundang decak kagum. Jika sempat bertandang, pilihlah lokasi dekat jendela yang akan menyajikan hamparan pemandangan ikonik Jakarta, berupa Tugu Selamat Datang dan air mancurnya. Tungggu hingga malam, kerlip lampu jalanan akan menambah keindahan pemandangan. Fountain Lounge yang sempat ditutup untuk renovasi sudah sejak lama menjadi lokasi primadona di Grand Hyatt, untuk tempat berkumpul dan berbincang. Ia terkenal sebagai ‘a place to see and be seen’.
 
Sebagai rekan bersantap jamuan kali ini, Fountain Lounge, Grand Hyatt, melalui Chef Agung Budiantoro, Executive Sous Chef Grand Hyatt Jakarta, menyediakan rangkaian kreasi hangat yang terdiri dari beberapa menu. Pemilihan menu ini terinspirasi dari tren presentasi yang berkembang melalui media sosial Instagram dan latar belakang dari tamu yang datang. "Saya sesuaikan dengan latar belakang pekerjaan dan usia para tamu yang hadir di Fountain Lounge. Para tamu berasal dari kalangan pebisnis dan sosialita, sehingga presentasi makanan yang rapi menjadi hal utama. Berangkat dari fakta tersebut, dipilihlah rangkaian kreasi hidangan yang tampilannya estetik dan praktis disantap," kata Chef Agung.
 
Sebagai pembuka, tersaji sepiring Smoked Salmon and Avocado Slider. Hidangan ini cukup segar, dengan kombinasi potongan alpukat dan salmon asap, terhidang di atas potongan roti. Jika suka, tersedia potongan lemon untuk menambah rasa asam. Khusus untuk jamuan dewi sore itu, Chef Agung mengkreasikan ulang Smoked Salmon and Avocado Slider. Hidangan ini menjadi sajian yang lebih praktis untuk disantap.
 
Potongan roti menjadi lebih kecil. Alpukat yang seharusnya tampil dalam bentuk irisan akhirnya dihancurkan jadi serupa dengan puree. “Ini adalah menu yang paling saya suka. Salah satu menu yang sehat dan paling estetik, tapi memberi tantangan lebih saat penyajiannya. Akhirnya saya modifikasi jadi hidangan sekali suap, tapi tetap memasukkan seluruh item yang diperlukan. Hasilnya tetap menawan sekaligus sesuai fungsinya,” kenang Chef Agung.
 
Berikutnya, Spinach Quiche hangat sudah menanti. Pastry yang terkenal dari Prancis ini berisi kocokan telur dengan krim atau susu, lalu ditambah dengan keju, daging, seafood, atau sayur. Untuk kali ini, bayam menjadi pilihan isian quiche. Rasanya yang gurih, cocok sebagai hidangan dalam sebuah pesta.
 
Beranjak ke hidangan berikutnya, sepiring Chicken Curry Puff berupa pastel dengan isian daging ayam dimasak kari. Begitu spesial karena proses memasaknya yang tidak mudah. Kari ayamnya diproses hingga berjam-jam terlebih dahulu sebelum akhirnya dimasukkan dalam adonan pastel. Oleh karenanya dalam pembuatannya tidak dapat mendadak. Jangan khawatir karena rasa kari yang terhidang tidak terlalu tajam.
 
Camilan khas dari Belanda, Chicken and Mushroom Bitterballen with mustard sauce, menjadi penganan selanjutnya. Saus mustard yang menjadi teman hidangan memberi rasa asam yang mampu menetralkan rasa kari ayam yang sebelumnya terhidang. Ukurannya yang tidak terlalu besar, pas untuk sekali suapan.
 
Setelah menyantap hidangan yang didominasi rasa gurih dan asin, hidangan penutup nan manis seperti Banana Fritters with Vanilla and Chocolate Marbled Ice Cream menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Pisang dengan balutan tepung digoreng renyah, dihidangkan dengan satu skup es krim vanilla dan saus cokelat. Hidangan ini menjadi penyempurna kreasi santap sore untuk teman berbincang dewi bersama JFW.  (JAR,TA) Foto: Dok. Dewi
 

 

Author

DEWI INDONESIA