Banyan Tree Escape, akan hadir dengan lokasinya yang berada di utara Ubud. Meskipun pembukaan ini tepat di masa pandemic, komitmen serta visi yang dimiliki oleh Banyan Tree untuk menghadirkan nuansa alam baru. Konsep “tanpa dinding, tanpa pintu” pada seluruh properti dan masing-masing 16 bale (vila).
Bagian dalam resort memiliki dapur terbuka, ruang tamu, ruang makan, serta lounge. Untuk para tamu yang bermalam akan mempelajari mengenai dasar-dasar makanan dan minuman dengan konsep pertanian yang tidak memiliki limbah, filosofi sumber lokal, dan teknik warisan.
Pada konsep ini 70% diantaranya berdasarkan tanaman, sumber berasal dari lokal. Konsep ini hadir melalui kolaborasi dengan Agency X yang merupakan group konsultan terkenal dan menaungi restoran terkenal pula yaitu diantaranya Locavore, Nusantara Restaurant, dan The Night Rooster Cocktail Bar.
Bahan-bahan yang digunakan oleh The Botanist Bar merupakan bahan-bahan alami yang cara penanaman lokal serta tumbuhan yang dimasukan ke dalam minumannya, Toja Spa merayakan tradisi kesejahteraan dari Buahan, memiliki nuansa taman yang unik, telah mendapatkan sertifikasi dan penghargaan dalam memenangkan Banyan Tree Spa Academy.
Merayakan bentuk kerajinan yang tidak konvensional, untuk hal pertama yang dilakukan yaitu pendekatan branding sonic dengan studio kreatif yang berbasis di Singapura, Parable, sampai menggunakan kayu Ulin ‘besi’ yang berasal dari dermaga perahu.
Menghubungkan ke Alam
Lokasi yang berada di tempat tenang dengan dikelilingi oleh sawah dan hutan, di sebelah Sungai Ayung dan air terjung, serta dapat melihat pemandangan tujuh puncak yang luas. Resort ini terdiri dari 16 Bale, dirancang dengan memadukan ruang tamu dalam-luar ruang yang laus serta pemandangan panorama 180 derajat dan suara alam melalui suara ‘The Naked Experience’. Telah menyebar pada luar dan dalam properti, tempat persembunyian rahasia yang telah menyatu dengan alam, tersedia jika para tamu ingin melakukan meditasi, membaca, atau menjadi tempat pelarian untuk melepaskan lelah. (SHM)
Bagian dalam resort memiliki dapur terbuka, ruang tamu, ruang makan, serta lounge. Untuk para tamu yang bermalam akan mempelajari mengenai dasar-dasar makanan dan minuman dengan konsep pertanian yang tidak memiliki limbah, filosofi sumber lokal, dan teknik warisan.
Pada konsep ini 70% diantaranya berdasarkan tanaman, sumber berasal dari lokal. Konsep ini hadir melalui kolaborasi dengan Agency X yang merupakan group konsultan terkenal dan menaungi restoran terkenal pula yaitu diantaranya Locavore, Nusantara Restaurant, dan The Night Rooster Cocktail Bar.
Bahan-bahan yang digunakan oleh The Botanist Bar merupakan bahan-bahan alami yang cara penanaman lokal serta tumbuhan yang dimasukan ke dalam minumannya, Toja Spa merayakan tradisi kesejahteraan dari Buahan, memiliki nuansa taman yang unik, telah mendapatkan sertifikasi dan penghargaan dalam memenangkan Banyan Tree Spa Academy.
Merayakan bentuk kerajinan yang tidak konvensional, untuk hal pertama yang dilakukan yaitu pendekatan branding sonic dengan studio kreatif yang berbasis di Singapura, Parable, sampai menggunakan kayu Ulin ‘besi’ yang berasal dari dermaga perahu.
Menghubungkan ke Alam
Lokasi yang berada di tempat tenang dengan dikelilingi oleh sawah dan hutan, di sebelah Sungai Ayung dan air terjung, serta dapat melihat pemandangan tujuh puncak yang luas. Resort ini terdiri dari 16 Bale, dirancang dengan memadukan ruang tamu dalam-luar ruang yang laus serta pemandangan panorama 180 derajat dan suara alam melalui suara ‘The Naked Experience’. Telah menyebar pada luar dan dalam properti, tempat persembunyian rahasia yang telah menyatu dengan alam, tersedia jika para tamu ingin melakukan meditasi, membaca, atau menjadi tempat pelarian untuk melepaskan lelah. (SHM)