Jika kebanyakan hotel-hotel di kota-kota besar menggelar ragam kegiatan meriah khas liburan seperti dekorasi lampu dan pohon natal, ragam promo restoran, dan sebagainya, hal berbeda dilakukan oleh Artotel Indonesia. Alih-alih merayakan liburan dengan perayaan gegap gempita, Artotel justru menggelar program Artotel Earth.
Program ini bermula pada 2016 dengan nama Artotel For Hope dengan fokus pada kesejahteraan manusia. “Namun, mulai 2018 kemarin kami mulai menjadikan kelestarian lingkungan sebagai fokus utama program ini dan akhirnya namanya pun berganti menjadi Artotel Earth,” jelas Corporate Marcom Manager Artotel Indonesia Yulia Maria.
Tahun ini, program Artotel Earth juga menggandeng WWF Indonesia sebagai rekanan strategis, TRI Upcycle, dan kolektif seni asal Yogyakarta Mulyakarya. Lewat kolaborasi ini, Artotel Earth menggelar pameran seni di seluruh Properti Artspace dan Artotel Group mulai 1 Desember 2019. Termasuk Artotel Thamrin yang memajang instalasi karya kolektif Mulyakarya.
Selain instalasi seni, Artotel bersama Mulyakarya juga memproduksi komik zine yang menceritakan perjalanan sampah plastik di lautan. Komik ini bisa didapatkan secara cuma-cuma oleh setiap tamu Artotel sebagai cinderamata dan tanda terima kasih karena dari setiap kamar yang terjual, Artotel mendonasikan Rp10.000 kepada WWF Indonesia untuk kegiatan pelestarian kehidupan maritim dan pengelolaan limbah di Indonesia. Tak hanya tamu, pengunjung umum juga bisa mendapatkan komik zine tersebut di Artotel seharga Rp10.000 dan hasilnya juga akan disumbangkan ke WWF Indonesia.
Kolaborasi lain yang Artotel dalam program tahunannya ini adalah dengan TRI Upcycle. Bersama TRI Upcycle, Artotel mengolah kain-kain linen dari sprei bekas yang tak terpakai untuk didaur ulang menjadi berbagai cinderamata unik khas TRI Upcycle.
Anggota Signing Blue
Dalam kesempatan yang sama Artotel Group juga mengumumkan diri sebagai bagian dari Signing Blue. Signing Blue sendiri adalah sebuah platform yang diinisiasi WWF untuk mendorong pengembangan industri pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Deputy Partnership Director WWF Indonesia Mia Kartina Fitri menyatakan program ini diinisiasi WWF Indonesia karena melihat sektor pariwisata merupakan sektor prioritas yang hendak didorong pemerintah. “Tapi kita tidak ingin justru pariwisata ini berkembang pesat, tetapi meninggalkan dampak-dampak negatif ke alam,” jelasnya di sela-sela konferensi pers Artotel Earth 2019 di Artotel Wahid Hasyim, 28 November 2019.
Lebih lanjut, untuk menjadi anggota Signing Blue, menyatakan para pelaku industri mesti melalui proses asesmen terslebih dulu. Pengolahan sampah dan efisiensi energi adalah dua hal yang menjadi indikator kelayakan pelaku industri pariwisata untuk menjadi anggota Signing Blue. Untuk setiap indikator yang lolos, hotel atau travel guide yang bersangkutan akan mendapatkan satu star fish. Artotel misalnya menjadi anggota Signing Blue dengan rating dua star fish.
“Tapi kalau belum, kita akan melakukan pendampingan supaya mereka bisa mendapatkan atau menambah star-fish nya,” ujarnya lagi. Pendampingan ini dilakukan dengan memberikan masukan-masukan kepada para pelaku usaha tentang pengelolaan bisnis pariwisata dari business as usual menjadi lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. (SIR). Foto: Artotel.
Program ini bermula pada 2016 dengan nama Artotel For Hope dengan fokus pada kesejahteraan manusia. “Namun, mulai 2018 kemarin kami mulai menjadikan kelestarian lingkungan sebagai fokus utama program ini dan akhirnya namanya pun berganti menjadi Artotel Earth,” jelas Corporate Marcom Manager Artotel Indonesia Yulia Maria.
Tahun ini, program Artotel Earth juga menggandeng WWF Indonesia sebagai rekanan strategis, TRI Upcycle, dan kolektif seni asal Yogyakarta Mulyakarya. Lewat kolaborasi ini, Artotel Earth menggelar pameran seni di seluruh Properti Artspace dan Artotel Group mulai 1 Desember 2019. Termasuk Artotel Thamrin yang memajang instalasi karya kolektif Mulyakarya.
Selain instalasi seni, Artotel bersama Mulyakarya juga memproduksi komik zine yang menceritakan perjalanan sampah plastik di lautan. Komik ini bisa didapatkan secara cuma-cuma oleh setiap tamu Artotel sebagai cinderamata dan tanda terima kasih karena dari setiap kamar yang terjual, Artotel mendonasikan Rp10.000 kepada WWF Indonesia untuk kegiatan pelestarian kehidupan maritim dan pengelolaan limbah di Indonesia. Tak hanya tamu, pengunjung umum juga bisa mendapatkan komik zine tersebut di Artotel seharga Rp10.000 dan hasilnya juga akan disumbangkan ke WWF Indonesia.
Kolaborasi lain yang Artotel dalam program tahunannya ini adalah dengan TRI Upcycle. Bersama TRI Upcycle, Artotel mengolah kain-kain linen dari sprei bekas yang tak terpakai untuk didaur ulang menjadi berbagai cinderamata unik khas TRI Upcycle.
Anggota Signing Blue
Dalam kesempatan yang sama Artotel Group juga mengumumkan diri sebagai bagian dari Signing Blue. Signing Blue sendiri adalah sebuah platform yang diinisiasi WWF untuk mendorong pengembangan industri pariwisata yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Deputy Partnership Director WWF Indonesia Mia Kartina Fitri menyatakan program ini diinisiasi WWF Indonesia karena melihat sektor pariwisata merupakan sektor prioritas yang hendak didorong pemerintah. “Tapi kita tidak ingin justru pariwisata ini berkembang pesat, tetapi meninggalkan dampak-dampak negatif ke alam,” jelasnya di sela-sela konferensi pers Artotel Earth 2019 di Artotel Wahid Hasyim, 28 November 2019.
Lebih lanjut, untuk menjadi anggota Signing Blue, menyatakan para pelaku industri mesti melalui proses asesmen terslebih dulu. Pengolahan sampah dan efisiensi energi adalah dua hal yang menjadi indikator kelayakan pelaku industri pariwisata untuk menjadi anggota Signing Blue. Untuk setiap indikator yang lolos, hotel atau travel guide yang bersangkutan akan mendapatkan satu star fish. Artotel misalnya menjadi anggota Signing Blue dengan rating dua star fish.
“Tapi kalau belum, kita akan melakukan pendampingan supaya mereka bisa mendapatkan atau menambah star-fish nya,” ujarnya lagi. Pendampingan ini dilakukan dengan memberikan masukan-masukan kepada para pelaku usaha tentang pengelolaan bisnis pariwisata dari business as usual menjadi lebih berkelanjutan dan bertanggung jawab. (SIR). Foto: Artotel.