Simak Perjalanan Yori Antar dalam Mencari Inspirasi
Budaya masyarakat menjadi inspirasi bagi Yori Antar dalam mengobarkan arsitektur Indonesia.
29 Nov 2016




Perjalanan arsitektur ialah sebuah perjalanan mencari jawaban. Ada berbagai pertanyaan di benak Yori Antar saat ia mendengarkan kuliah dosen dan membaca buku arsitektur ketika masih menjadi mahasiswa jurusan Teknik Arsitektur Universitas Indonesia. “Rasanya berbeda sekali melihat buku yang memuat gambar karya Louis Kahn dengan duduk lima jam di dalam bangunan karyanya. Dengan mendatangi obyek arsitektur semua pertanyaan tentang detail bangunan itu baru bisa terjawab. Dari sana saya rutin traveling melihat obyek arsitektur ternama di dunia bersama teman-teman arsitek,” cerita Yori.
            Selain melihat bangunan karya arsitek ternama dunia seperti Le Corbusier dan Mies van der Rohe, Yori menyempatkan diri untuk melihat berbagai tempat ibadah di Tibet, Nepal, dan Myanmar. “Sepulang dari melihat tempat ibadah di sana, saya baru bisa mengagumi keindahan Borobudur,” kenang Yori. Ia pun tergerak untuk mengunjungi pelosok Indonesia untuk melihat budaya setempat. Kemudian ia menemukan Wae Rebo dan menjadi satu dari sedikit turis dalam negeri yang datang kesana. 
            “Saat itu saya berkomitmen untuk berhenti menjadi turis. Saya harus bekerjasama dengan masyarakat lokal untuk melestarikan rumah adat mereka dan menjadikan arsitektur Indonesia sebagai inspirasi dalam berkarya. Selain Wae Rebo, saya bersama para donatur membangun kembali rumah adat di daerah Sumba dan Papua,” tutur Yori. Proyek tersebut terus berkembang. Yori masih rutin mengadakan paket perjalanan ke Wae Rebo di hari kemerdekaan dengan agenda utama mengibarkan bendera di puncak rumah adat. Semangatnya untuk membawa arsitektur Indonesia ke masa depan terus berkobar. (JAR).   Foto: Yori Antar
 

 

Author

DEWI INDONESIA