Dusun Wae Rebo, kampung adat di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur adalah kampung yang rumah adatnya berbentuk kerucut dan beratap rumbia yang disebut mbaru niang. Mbaru niang terdiri atas 5 tingkat yang semua ditutupi atap dan menjadi sebuah kerucut. Leluhur Wae Rebo mewariskan 7 mbaru niang tapi hingga 6 tahun lalu, hanya tersisa empat dari tujuh rumah yang diwariskan turun-temurun. Dan masyarakat Wae Rebo tidak ada yang mengetahui cara membangun rumah kerucut peninggalan leluhur itu. Arsitek Yori Antar dan Yayasan Rumah Asuh mengajari tata cara konservasi untuk warga setempat sehingga mereka bisa membangun dan melestarikan mbaru niang. Sesuai kesepakatan dengan warga penghuni empat rumah tradisional, rumah kerucut mereka dibongkar, diperbaiki, sambil memelajari teknik pembangunannya. Pada 2011, jumlah mbaru niang kembali lengkap tujuh rumah. Konservasi rumah tradisional itu mendapat Award of Excellence Asia-Pacific Heritage Awards for Cultural Heritage Conservation UNESCO dan nominasi Aga Khan Award in Architecture pada 2012. (NA) Foto: Dok.Dewi.