Bertajuk Cycle No.2, pameran yang digelar hingga 13 April ini merefleksi ‘batasan’ serta siklus hidup dan mati versi seniman asal Jawa Tengah ini. Karenanya, dari karya-karyanya terlintas nilai spiritual dan agama yang sedemikian kental. Lihat saja instalasi patung bertajuk Social Mirrors yang memvisualisasikan gambaran umat Islam kala menyambut datangnya panggilan sholat (adzan). Ada juga karya Tembok Toleransi melalui perwujudan media gambar dari mozaik kaleng-kaleng. Kreasi Agus Suwage memang sangat kaya kultur, mungkin berkat darah Cina dan Jawa yang ada dalam dirinya, yang lantas menginspirasi daya imajinya. Selepas bulan April, pameran ini tidak selesai di kota New York, karena Cycle No.2 merupakan rangkaian ‘tur’ tiga kota besar dunia yakni, Jakarta, New York, hingga Berlin. (MA). Foto: Dok. Agus Suwage