Indonesia, melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), akan turut hadir dalam pameran dagang bidang kriya terbesar di Eropa, Maison et Objet, pada 6-10 September 2019. Dalam partisipasi perdana ini, Bekraf berkolaborasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Prancis, merangkap Andorra, Monako dan UNESCO serta Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII).
Ada 24 desainer bidang kriya Tanah Air yang akan diboyong Bekraf ke ajang bergengsi di Paris itu. Mereka antara lain AIEVL Design Studio, Alfath Kurniadi, Budi Pradono, Djalin, Kayou, Du'Anyam, Threadapeutic, Bika Living, Vivere, Rattan of Indonesia, Keratons, DUA Lighting, Kandura, Conture, Bermock, Nouvwerks, Juno Home, Roa, SPEDAGI, Super Rattan, UMA Design, Siji, Moire Rugs, dan Pala Nusantara.
Nama-nama tersebut terpilih setelah melalui seleksi yang ketat. Berawal dari seleksi online yang berhasil mengumpulkan 86 peserta kemudian disaring secara administratif menjadi 56 peserta denan mempertimbangkan tema produk, penajaman target pasar, kesanggupan produksi, dan adanya kerja sama dengan industri manufaktur.
Dari 56 nama itu lalu diseleksi lagi menjadi 36 hingga kemudian keluar 24 brand yang terpilih. Dalam seleksi ini, salah satu yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak sosial yang dihasilkan dari proses produksinya. Deputi Pemasaran Bekraf Joshua Simandjuntak memberi contoh Du’Anyam yang melibatkan 1.000 pengrajin di Flores dalam proses produksinya.
Joshua juga menyatakan, bahwa para desainer yang dibawa serta ke Maison et Objet tak hanya diminta memamerkan produknya, tetapi juga mesti menyanggupi permintaan dari buyers.
Untuk pameran di Maison et Objet tersebut, Bekraf mengusung tema Tropical Living dan menargetkan transaksi hingga €2 juta. Menurut Joshua, optimisme itu merujuk pada keberhasilan Indonesia membukukan transaksi hingga €1,6 juta di pameran desain tahun sebelumnya di Salone del Mobile di Milan.
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Prancis, Andorra, Monako, serta UNESCO Arrmanatha Christiawan Nasir menyatakan, diplomasi ekonomi merupakan salah satu prioritas diplomasi Indonesia.
“Ekonomi kreatif merupakan sektor yang memiliki peluang besar di Perancis, mengingat masyarakat Perancis memiliki cita rasa serta apresiasi seni yang tinggi. Hal inilah yang mendasari KBRI Paris mendukung keikutsertaan Bekraf di Maison et Objet,” katanya seperti dilansir dari siaran pers. (SIR) Foto: DOK. Bekraf.