Seiring dengan meningkatnya minat konsumen terhadap penggunaan alat perdagangan dan pembayaran digital, dunia fintech memang sudah gencar dijalankan di banyak negara, termasuk negara-negara di Asia Tenggara, dan Indonesia berada di dalamnya.
Menurut data yang dibagikan oleh UOB, pendanaan teknologi keuangan (FinTech) di ASEAN meningkat pesat pada tahun 2021, yaitu naik lebih dari tiga kali lipat dalam sembilan bulan pertama di tahun 2021, dibandingkan dengan tahun 2020 ke rekor tertinggi dalams sejarah, yakni sebesar US$3,5 miliar.
Sebagian besar investor menunjukkan minat yang kuat terhadap perusahaan FinTech di ASEAN dan ini menandakan mereka memberikan kepercayaan pada FinTech dan berani untuk menyuntikkan dana dalam jumlah tinggi kepada beberapa perusahaan FinTech di ASEAN.
“Melihat rebound yang kuat, peluang untuk menjalin kemitraan yang bersifat saling menguntungkan (win-win-win) antara industri perbankan, perusahaan FinTech dan pemain platform ekosistem dan perluasan di seluruh kawasan akan tetap berperan dalam mendorong pertumbuhan perusahaan FinTech ASEAN yang berkelanjutan” ucap Janet Young, Head of Group Channels and Digitalisation, UOB.
Tahun ini, Indonesia mempertahankan posisi ke-2 dengan memperoleh pendanaan sebesar US$904 juta.
“Kami senang karena FinTech di Asia Tenggara terus berkembang dan tumbuh dengan sangat pesat, sebagaimana dibuktikan oleh rebound yang kuat dalam pembiayaan tahun ini. Salah satu pendorong utama kebangkitan ini adalah pandemi yang telah mempercepat adopsi digital di Singapura dan di seluruh kawasan, serta mendorong peningkaran pembayaran digital dan mempercepat peralihan menuju kanal digital di sektor jasa keuangan,” papar Mr. Shadab Taiyabi, Presiden Singapore FinTech Association (SFA).
Tentu saja pendanaan ke berbagai perusahaan FinTech ini akan mempercepat penggunaan e-wallet, kartu debit dan kredit, juga aplikasi mobile banking yang sudah menjadi metode pembayaran paling populer di kalangan konsumen ASEAN.
“Perusahaan yang telah merangkul FinTech tengah membentuk kembali pasar. Dikarenakan pembayaran digital kini sudah menjadi hal yang biasa, dan bidang-bidang seperti teknologi kekayaan dan aset kripto dengan cepat menjadi populer, temuan dari penelitian kami menunjukkan bahwa konsumen di ASEAN telah merangkul berbagai solusi FinTech bersama dengan pengalaman digital dan mereka siap menghadapi masa depan dengan dunia digitalnya.”pungkas Wanyi Wong, FinTech Leader, PwC Singapura. (RJ) Foto: Pexels.