Marlene merias wajah Raisa untuk cover album pertama penyanyi yang tenar dengan lagu ‘Could It Be’ ini. Sejak itu, Raisa tak pernah lepas dari Marlene Hariman. “Dia yang menciptakan signature aku. Aku merasa cocok dan ternyata kecocokan itu nggak cuma urusan kerjaan tapi menjadi sahabat” cerita Raisa. Tumbuh bersama dalam memulai karier, Raisa dan Marlene menemukan kenyamanan di antara keduanya. “Kami berteman karena nyambung kalau ngobrol dan curhat. Raisa itu lebih muda tapi lebih dewasa dari saya. Perempuan simpel dan ‘lurus’ sampai saya susah kalau mau eksperimen makeup ke dia. Hehehe.. Dia menjadi sahabat sekaligus adik untuk saya,” cerita Marlene. Kenyamanan itu juga dirasa Raisa yang mengaku tidak mudah dekat dengan orang. “Aku nggak punya kakak perempuan jadi sering curhat ke Marlene. Dia itu sangat bisa dipercaya dan nggak banyak bumbu ‘peres’. Itu adalah kualitas yang sangat aku suka. Selain itu dia sangat mengenal wajahku, Marlene tahu apa yang aku mau, dia tahu apa yang nggak bisa aku coba. Jadi aku nggak perlu banyak energi untuk bicara apa yang aku inginkan”, ungkap Raisa. Dua sahabat yang kerap saling cerita, hobi makan bersama, penyuka sushi, dan sama-sama suka travelling. “Kami pernah menghabiskan waktu di Sidney, Paris, Bangkok, Singapura, dan beberapa daerah di Indonesia. Dalam pertemanan ini, beda pendapat itu biasa. Tidak ada hal-hal yang perlu kami ributkan,” ujar Raisa.
Sebagai sahabat, tak jarang Raisa sering dijadikan bahan eksperimen Marlene, walaupun sering juga sulit diajak untuk mencoba gaya riasan yang berbeda. “Yaya (panggilang akrab Raisa) sesimpel itu. Hanya dua gaya yang sering dipakai: look bernada pink, dan look dengan lipstik merah. Tapi uniknya, Yaya yang lebih tahu bila ada kosmetik terbaru, lalu saya coba di wajahnya. Kami suka bereksperimen,” pungkas Marlene. “Iya, saya sering menemukan hal-hal baru di majalah-majalah kecantikan. Saya ceritakan kepada Marlene, dan dicoba di wajah saya,” lanjut Raisa.
Wajah Raisa terasa akrab di jari jemari Marlene. Raisa pun tak perlu menguras energi untuk meminta suatu gaya makeup tertentu. “Dia sudah paham apa yang cocok dan pas untuk wajah saya: pink blush on, mata riasan mata cokelat, dan pulasan alis,” jelas Raisa. Atas alasan ini juga karena intensitas bertemu yang sering, Raisa selalu memercayakan riasannya kepada Marlene. (MEL,RR) Foto: Dok. Denny Tjan
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta