Elie Saab meluncurkan parfum terbarunya yang terinspirasi dari setiap karya The House of Elie Saab. Parfum yang diberi nama 'The Elixir' ini menonjolkan karakteristik dan feminitas perempuan, mulai dari kemewahan, sensualitas, dan keanggunan. Sang peramu, Aurélien Guichard dan Jérôme di Marino menyebut parfum ini sebagai ramuan cinta seorang perempuan yang kuat dan percaya diri. Wanginya dapat memikat siapapun dan memberikan impresi mewah dan menawan pada pemakainya.
Wangi bunga iris Cedretti yang merupakan varietas tumbuhan yang mekar di kawasan pohon Cedar, Lebanon, mewakili flora khas tempat kelahiran sang desainer. Wewangian ini dikombinasikan dengan Neroli Lebanon dan Italian Mandarin yang menjadi pelengkap aroma manis. Aroma parfum ini disempurnakan juga dengan perpaduan harmonis antara balsam Myrrh, Benzoin dengan percikan vanila serta musk.
Sentuhan personal Elie Saab tak hanya dari wewangian yang dihadirkan dalam parfum The Elixir ini, namun juga dapat ditemukan pada desain kemasan botol yang elegan dengan ukiran yang lembut. Ukiran yang melambakan feminitas perempuan ini dirancang oleh desainer asal Prancis, Sylvie De France. Sebagai ramuan cinta, botol parfum The Elixir mengambil inspirasi bentuk dari buah delima yang sering menjadi lambang gairah. Dengan desain botol berbentuk bola dan ukiran monogram Elie Saab di permukaannya, serta lekukannya yang disesuaikan agar pas di telapak tangan, botol parfum The Elixir tampil menonjol dengan impresi femininnya. Material botol yang terbuat dari kaca memungkinkan cahaya yang dipantulkan membias menjadi berbagai warna yang indah.
Elie Saab Elixir Eau De Parfum kini tersedia di Sogo, Metro, Central, Galeries Lafayette dan Zalora mulai tanggal 1 Juli 2023.
Elizabeth Alicia Terisno
Editor: Carra Nethania