Untuk meningkatkan kesadaran terkait penanganan hipertensi, Menarini Indonesia merilis hasil penelitian Benefit, yang dilakukan bersama dengan sebuah tim peneliti.
Hasil penelitian ini dirilis dalam sebuah acara media yang digelar bersama dengan Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Perhi) di Jakarta, pada Senin 24 Februari 2020.
Ini adalah penelitian observasional nebivolol sesuai kondisi praktik dokter sehari-hari yang dilakukan terhadap 3.011 pasien hipertensi di Korea.
Penelitian ini memperlihatkan bahwa penggunaan nebivolol setiap hari efektif dan dapat membantu mengontrol tekanan darah dengan lebih baik.
Penanganan hipertensi mengharuskan pasien menjalani pengobatan yang direkomendasikan, dan ini pada akhirnya akan bergantung pada efektivitas dan tolerabilitas obat yang digunakan.
dr. Erwinanto dari Perhi, mengungkapkan bahwa meski nebivolol sudah terbukti efektif untuk penanganan pasien hipertensi, penelitian Benefit menunjukkan hasil yang sama efektifnya sebagai penelitian yang pertama kalinya dilakukan pada pasien Asia dalam jumlah yang besar.
“Selain itu, dibandingkan dengan penghambat beta (beta-blocker) generasi sebelumnya, nebivolol memiliki profil efek samping yang lebih baik, termasuk efek yang tidak diharapkan terkait fungsi seksual. Kedua sifat ini, yaitu tingkat efektivitas dan tolerabilitas, berperan penting agar pasien benar-benar mau mematuhi penanganan hipertensi yang dianjurkan. Penelitian ini dirilis di waktu yang tepat untuk membantu para dokter menangani pasien hipertensi di Indonesia,” ujarnya.
Penelitian Benefit juga menunjukkan efektivitasnebivolol dalam mengontrol tekanan darah terlepas dari usia, jenis kelamin, dan indeks masa tubuh awal pasien.
Efektivitas nebivolol terlihat pada pasien baru juga pada pasien rawat inap yang mengonsumsi nebivolol sebagai pengobatan tambahan ke dalam pengobatan antihipertensi yang sudah ada sebelumnya.
“Efek paling besar terlihat saat nebivolol diberikan sebagai pengobatan tunggal kepada pasien baru dan sebagai obat tambahan untuk pengobatan antihipertensi, yang meliputi penghambat renin-angiotensin system (RAS blocker), penghambat kanal kalsium (calcium channel blocker – CCB), serta kombinasi antara RAS blockers dan CCB. Beberapa penelitian telah memperlihatkan manfaat dari pengobatan kombinasinebivolol dan RAS blockers, CCBs, dan diuretik dalam menurunkan tekanan darah,” terang Dr. Jinho Shin,Professor and Chief of Cardiology, Division of Cardiology, Department of Internal Medicine, Hanyang University Seoul Hospital, Seoul, Korea, penulis pertama penelitian BENEFIT ini.
Reinhard Ehrenberger, Presiden Direktur Menarini Indonesia, menambahkan, bahwa Menarini Indonesia berkomitmen melayani kebutuhan pasien di Asia yang masih belum terpenuhi saat ini dan di masa depan.
Komitmen ini mencakup identifikasi dan pengembangan solusi inovatif terkait kesehatan, sambil terus mendukung penelitian baru.
Dengan berbagi hasil penelitian BENEFIT ini kepada masyarakat luas, kami berharap bisa membantu para dokter di Indonesia dalam melayani pasien dengan memberikan mereka akses terhadap riset dan pengetahuan terbaru,” terangnya. (Orie Buchori)