Membahas Gejala Facial Overfilled Syndrome Akibat Suntik Filler Bersama Jakarta Aesthetic Clinic
Suntik filler memang tak memiliki masa down time, namun bukan berarti perawatan ini bisa dilakukan berkali-kali tanpa memperhatikan porsi yang ideal.
30 Jul 2019


1 / 2
Dari sekian banyak perawatan di klinik kecantikan, suntik filler menjadi salah satu yang paling digemari. Filler mampu membantu meremajakan tampilan wajah, seperti menyamarkan garis-garis halus di bawah mata, garis senyum, hidung, bibir, dagu hingga rahang dengan tampak hampir sempurna. Tak ayal tren filler di Amerika menempati posisi kedua sebagai perawatan yang digemari setelah botoks, tren tersebut menyebar luas dengan cepat hingga ke Asia termasuk Indonesia. Namun sering kali ketika seseorang melakukan perawatan filler, timbul efek seperti candu yang ingin melakukan lagi berulang kali walaupun porsi yang disuntikan sudah cukup untuk postur wajahnya. Saat itu muncul permasalahan yang bernama FOS atau Facial Overfilled Syndrome, yang mana postur wajah berubah menjadi lebih chubby atau istilah pipi chipmunk terhadap pasien yang mengalaminya.

Jakarta Aesthetic Clinic yang terpilih menjadi salah satu pembicara dan membawakan presentasi tentang studi kasusnya berjudul “Understanding and Managing Facial Overfilled Syndrome, Focusing on Cheeks” di ajang IMCAS (International Master Course On Aging Science) Asia 2019, di Bali pada awal Juli lalu. Dr. Olivia Ong berbicara bahwa banyak pasien yang tak menyadari akan perubahan pada wajahnya akibat FOS, karena gejalanya berlangsung perlahan-lahan. FOS tidak hanya terjadi di pipi ataupun bawah mata, melainkan juga di hidung, dagu, dahi, dan bibir. Pasien dengan masalah FOS yang tak terlalu parah dapat di normalkan kembali perlahan-lahan dengan disuntikan filler berbahan dasar hyaluronic acid, namun apabila pasien mengalami FOS yang terbilang parah maka pasien perlu operasi untuk memulihkannya.

Ciri-ciri dari FOS yang dapat Anda ketahui, untuk wanita yang masih muda wajah akan terlihat seperti membengkak dan saat tersenyum pipi terlihat menonjol dengan bentuk yang tak wajar lalu mata terlihat mengecil. Untuk wanita pada umur 40 ke atas kontur wajah terlihat turun, smile lines lebih terlihat jelas dan wajah pun tampak lebih tua. (Nadhira Alifa) Foto: Dok. Jakarta Aesthetic Clinic
 

 

Author

DEWI INDONESIA