Kiehl’s Gandeng UNESCO untuk Menyuarakan Kampanye “Heritage Campaign”
Peduli dengan sejarah dan budaya bisa juga datang dari ruas-ruas industri kecantikan, kali ini Kiehl’s bersama UNESCO menabur kelembutan di candi Borobudur.
25 Oct 2015



Matahari terik tak menghalangi para pengendara Harley Davidson yang tengah menuju Yogyakarta dari Jakarta. Rupanya ada sebuah misi yang harus mereka jalankan bersama dengan Kiehl’s dan UNESCO. Ya, sebuah misi melestarikan harta sejarah Indonesia yang juga merupakan salah satu dari tujuh kejaiban dunia, Candi Borobudur.
Kiehl’s yang lahir di New York City tahun 1815 tidak pernah melupakan masa lalu mereka, ketika mengawali apa yang mereka miliki saat ini dari sebuah farmasi. Semangat itulah yang memunculkan kampanye “Heritage Campaign” untuk memberi kesempatan kepada para pengguna Kiehl’s Indonesia tetap mengenal sejarah dan warisan budayanya. Tahun ini berkolaborasi dengan UNESCO dan Mabua Harley Davidson, Kiehl’s kembali menyerukan kampanye “Heritage Campaign” yang telah dimulai sejak 26 Mei lalu. Empat figur publik seperti aktor Ari Wibowo dan artis Prisia Nasution, penyanyi Lala Karmela, dan entrepreneur Keenan Pearce juga ikut ambil bagian. Keempat figur ini melansirkan desain hasil kreasi mereka masing-masing dalam sampul Kiehl’s Limited Edition Notebook. Notebook ini dihadiahkan kepada konsumen yang telah memberikan donasinya melalui pembelian produk dalam rangkaian Iconic Heritage Kiehl’s. Setiap pembelian tersebut mewakili donasi sebesar Rp 10.000,-. Dan sampai saat terkahir telah terkumpul donasi Rp. 200.000.000,- untuk diberikan kepada UNESCO.
Ada alasan mengapa para pelaku kolaborasi ini memilih Candi Borobudur sebagai sejarah yang harus dilestarikan. Bernards Allen selaku Kepala Unit Kultur UNESCO Jakarta mengatakan, “Selain melestarikan, kami ingin membersihkan Candi Borobudur dari para pedagang asongan. Tapi bukan berarti membiarkan mereka kehilangan pekerjaan, justru kami memberdayakan desa-desa yang ada di sekitar Candi Borobudur, rumah mereka untuk bisa menghasilkan sesuatu yang bernilai budaya tinggi.” Sepanjang 31 Juli hingga 2 Agustus lalu, dewi berkesempatan melihat langsung realisasi misi Kiehl’s, UNESCO, dan Mabua Harley Davidson tersebut.
Galeri Komunitas adalah yang pertama dikunjungi. Galeri yang berlokasi di Magelang inilah yang menjadi pusat kegiatan dan wadah para penduduk desa untuk mengenalkan kerajinan mereka. Pun Galeri Komunitas juga menyediakan santapan untuk para wisatawan yang hadir. Bayangkan saja menikmati lezatnya makanan pedesaan sambil melihat hijaunya sawah. Tak lupa juga di sana terdaoat keripik, selai buatan rumah, dan pernak pernik keramik buatan warga desa. Tempuh perjalanan sedikit lagi dan Anda bisa menikmati pertunjukan wayang dan gamelan dari Pak Tijab yang dikenal sebagai Dalang. Juga memelajari cara pembuatan batik, bahkan membeli batik dengan motif Candi yang khas. Tak lupa juga Kiehl’s dan UNESCO memperkenalkan Candi Sojiwan yang jarang diketahui oleh wisatawan.
Keesokan harinya para pengendara Harley Davidson telah bersiap untuk menuju Candi Borobudur. Tak lupa mereka menggunakan sunblock dari Kiehl’s agar terhindar dari kulit terbakar di bawah teriknya matahari Jogjakarta. Lalu apa saja yang dilakukan di Candi Borobudur? Seluruh tim termasuk dewi membersihkan Candi Borobudur dari lumut-lumut yang berpotensi merusak. Terdengar mudah, namun rupanya tak sembarangan cara untuk memberishkan lumut. Jika salah dan tidak lembut saat membersihkan, bisa-bisa batu candi rusak. Baru satu sampai lima batu saja, rasanya tubuh sudah kalah oleh keringat dan terik matahari. Tak terbayang para petugas yang setiap tahunnya membersihkan seluruh lumut untuk menjaga kaindahan Candi Borobudur.
Sebagai penutup acara, kami kembali menuju Galeri Komunitas. Donasi Rp 200.000.000,- diserahkan oleh Kiehl’s kepada UNESCO. Diiringi warga desa yang turut berbahagia atas donasi ini, tarian daerah nan cantik, serta santapan pedesaan yang membuat lidah bergoyang, Kiehl’s kembali meberikan harapan bagi harta sejarah Indonesia. Tak sabar rasanya menunggu “Heritage Campaign” yang berikutnya. Membuat masyarakat turut ambil andil dalam pelestarian harta berharga Indonesia.  (IL) Foto : Dok. Kiehl’s
 

 

Author

DEWI INDONESIA