Tak semua wanita pandai bersolek. Tak semua wanita pula menyukai wajahnya terpulas makeup tebal. Beberapa darinya lebih menyukai tampilan wajah yang alami, apalagi hanya untuk tampilan sehari-hari. Pulasan rias yang berat biasannya hanya dipakai pada momen-momen penting saja dan biasanya dilakukan dengan bantuan makeup artist. Menariknya, mereka yang menyukai berdandan juga tak mau lama-lama menghabiskan waktu di depan kaca. Faktor-faktor ini mendorong para wanita urban untuk memilih produk makeup multifungsi yang memberi hasil akhir natural.
Produk multifungsi ini adalah cushion, kosmetik asal Korea berupa alas bedak, tabir surya sekaligus nutrisi perawatan kulit lainnya, disimpan dalam spons yang secara istimewa didesain dalam bentuk compact. Penggunaan skincare, tabir surya, dan alas bedak tak perlu lagi dibawa dan digunakan secara terpisah. Dalam sekali pulas, kebutuhan wajah sudah dilengkapi. Cantik sekaligus terjaga kondisinya. Berkat kelebihannya ini, cushion pun kian popular dan laris terjual di pasar global. Tak hanya soal efisiensinya, kehadiran cushion juga disesuaikan dengan tren riasan kini, yaitu riasan natural yang sederhana namun segar untuk dikenakan pada berbagai momen. Kelebihan ini bahkan mendorong merek-merek kecantikan Eropa dan Amerika untuk mengadaptasi konsep cushion pada produk-produknya.
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2008 oleh Amorepacific di bawah salah satu brand unggulnya, IOPE, inovasi cushion mendapatkan respon yang positif. Kritik dan saran yang muncul dari para pemerhati industri kecantikan mendorong perusahaan kosmetik raksasa asal Korea ini untuk terus melakukan inovasi cushion hingga mencapai pada titik ini. dewi mendapatkan kehormatan untuk secara langsung menyaksikan penjelasan evolusi cushion secara detil dalam rangkaian acara “Cushion: Unpacked” atas undangan Amorepacific pada 16-18 November 2016 di Shangri-la’s Rasa Sayang Resort & Spa, Batu Ferringhi, Penang.
Melalui dedikasinya dalam dunia riset dan pembangunan, cushion keluaran Amorepacific merefleksikan filosofi “Skin Creation” – sebuah riasan dengan hasil akhir natural dan natural seperti ginseng, teh hijau dan bambu untuk menutrisi kulit, fungsinya lebih dari sekedar merias. Investasi dalam dunia riset terus dilakukan hingga menghadirkan Cushion Lab (C-Lab), unit penelitian khusus untukproduk cushionAmorepacific, pada Juli 2015 yang berada di bawah naungan Research Center.
Melalui laboratorium khusus ini, Amorepacific terus meneliti berbagai aspek. Inovasi terbaru cushiondengan Ultra-fine Dispersion – teknologi baru yang akan menghasilkan riasan sangat ringan dengan tampilan ekstra natural. Amorepacific juga memperkenalkan 3D Sponge – spons dengan daya serap tinggi, dan secara konsisten melepaskan formula alas bedak hingga tetes terakhir pada wajah. Dengan begitu, penggunaan cushion akan lebih tahan lama, tentu dibarengi dengan tingkat coverage yang maksimal. Kedua teknologi cushion ini telah diaplikasikan pada Laneige BB Cushion yang telah rilis di Singapura, Malaysia, Viet Nam, Thailand dan segera hadir di Indonesia.
Khususnya di Kawasan Asia Tenggara, popularitas cushion terus membara. Hal ini tak terlepas dari penelitian yang dilakukan berkesinambungan oleh Amorepacific. Contohnya saja, para peneliti menemukan bahwa para konsumen ASEAN menyukai shade yang lebih gelap, sehingga dihadirkan warna cushion yang lebih gelap khusus untuk konsumen ASEAN melalui brand Laneige dan Innisfree di tahun 2016. Perkembangan inovasi dan penelitian ini nyatanya mendorong penjualan cushion mencapai angka yang spektakuler, yakni hingga 100 juta cushion yang terjual yang tercatat sampai September 2016. Momen istimewa dalam industri kecantikan ini pun turut dirayakan dalam acara “Cushion: Unpacked” bersama rekan media dan beauty influencers yang datang dari Negara kawasan Asia Tenggara lainnya.
Dalam acara ini, Head of Cushion Lab sekaligus sosok yang dikenal sebagai Cushion Creator Amorepacific Kyungho Choi, menceritakan bagaimana awalnya ia menciptakan cushion. Dalam presentasinya, ia mengakui bahwa kesibukan wanita masa kini menginspirasinya untuk menciptakan produk kosmetik cari dalam spons yang tidak mudah tumpah dan mudah diaplikasikan, mengirit waktu merias, bahkan mudah digunakan oleh wanita yang tak pandai bersolek sekalipun. Para peneliti bahkan sampai menganalisis ukuran rata-rata makeup pouch yang dibawa wanita sehari-hari untuk menciptakan ukurn desain cushion yang ideal dan nyaman dibawa. Pengembangan seperti inilah yang membuat cushion Amorepacific terus memimpin di pasar ASEAN.
Selain Kyungho Choi, Head of Amorepacific’sASEAN Regional HeadquartersRobin Na turut menyampaikan bahwa Amorepacific sebagai pionir cushion akan terus loyal pada penelitian dan menciptakan produk yang berkualitas dengan melibatkan teknologi terkini. “Usaha dan riset yang telah dilakukan selama satu dekade inilah yang membuat Amorepacific tak berhenti berinovasi dan mampu memuaskan para konsumen yang kebutuhannya terus berubah,” ujarnya. “Kami juga tak berfokus pada kompetisi yang ada. Kami hanya focus pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen,” lanjutnya.
Untuk membuktikannya, dewi mengikuti beauty class esok harinya pada 18 November 2016. Beauty class langsung dipandu oleh Amorepacific’s Makeup Expert & Trend Leader Vivi Ahn. Dalam tutorial kecantikannya, dewi dipersilahkan untuk mencoba lima cushion dari lima merek unggul milik Amorepacific, yaitu Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, Innisfree, dan Etude. Vivi Ahn memberi arahan tentang bagaimana acra menciptakan riasan K-Beauty. “Riasan khas Korea tak melibatkan riasan kontur yang tajam. K-Beauty adalah tentang tampilan yang natural. Anda bisa aplikasikan sedikit pink blush pada pipi untuk kesan yang lebih segar. Aplikasi eyeliner dan riasan alis juga cukup sederhana,” tutur Vivi Ahn. Selama kurang lebih satu jam dewi mencoba berbagai cushion dan amunisi makeup Korea lainnya dan akhirnya dapat menciptakan riasan K-Beauty yang cantik.
Bersama cushion dari Amorepacific, siapapun dapat menikmati riasan cantik dengan proteksi UV terbaik, tahan lama mengontrol pori, dengan ukuran compact yang ideal. Tak heran bila cushion sangat laris dan digunakan oleh 95 persen wanita Korea. Dan, kini telah digandrungi oleh banyak wanita di Indonesia. Salah satunya Anda, bukan? (MEL) Foto: Dok. Amorepacific.
Produk multifungsi ini adalah cushion, kosmetik asal Korea berupa alas bedak, tabir surya sekaligus nutrisi perawatan kulit lainnya, disimpan dalam spons yang secara istimewa didesain dalam bentuk compact. Penggunaan skincare, tabir surya, dan alas bedak tak perlu lagi dibawa dan digunakan secara terpisah. Dalam sekali pulas, kebutuhan wajah sudah dilengkapi. Cantik sekaligus terjaga kondisinya. Berkat kelebihannya ini, cushion pun kian popular dan laris terjual di pasar global. Tak hanya soal efisiensinya, kehadiran cushion juga disesuaikan dengan tren riasan kini, yaitu riasan natural yang sederhana namun segar untuk dikenakan pada berbagai momen. Kelebihan ini bahkan mendorong merek-merek kecantikan Eropa dan Amerika untuk mengadaptasi konsep cushion pada produk-produknya.
Sejak pertama kali dirilis pada tahun 2008 oleh Amorepacific di bawah salah satu brand unggulnya, IOPE, inovasi cushion mendapatkan respon yang positif. Kritik dan saran yang muncul dari para pemerhati industri kecantikan mendorong perusahaan kosmetik raksasa asal Korea ini untuk terus melakukan inovasi cushion hingga mencapai pada titik ini. dewi mendapatkan kehormatan untuk secara langsung menyaksikan penjelasan evolusi cushion secara detil dalam rangkaian acara “Cushion: Unpacked” atas undangan Amorepacific pada 16-18 November 2016 di Shangri-la’s Rasa Sayang Resort & Spa, Batu Ferringhi, Penang.
Melalui dedikasinya dalam dunia riset dan pembangunan, cushion keluaran Amorepacific merefleksikan filosofi “Skin Creation” – sebuah riasan dengan hasil akhir natural dan natural seperti ginseng, teh hijau dan bambu untuk menutrisi kulit, fungsinya lebih dari sekedar merias. Investasi dalam dunia riset terus dilakukan hingga menghadirkan Cushion Lab (C-Lab), unit penelitian khusus untukproduk cushionAmorepacific, pada Juli 2015 yang berada di bawah naungan Research Center.
Melalui laboratorium khusus ini, Amorepacific terus meneliti berbagai aspek. Inovasi terbaru cushiondengan Ultra-fine Dispersion – teknologi baru yang akan menghasilkan riasan sangat ringan dengan tampilan ekstra natural. Amorepacific juga memperkenalkan 3D Sponge – spons dengan daya serap tinggi, dan secara konsisten melepaskan formula alas bedak hingga tetes terakhir pada wajah. Dengan begitu, penggunaan cushion akan lebih tahan lama, tentu dibarengi dengan tingkat coverage yang maksimal. Kedua teknologi cushion ini telah diaplikasikan pada Laneige BB Cushion yang telah rilis di Singapura, Malaysia, Viet Nam, Thailand dan segera hadir di Indonesia.
Khususnya di Kawasan Asia Tenggara, popularitas cushion terus membara. Hal ini tak terlepas dari penelitian yang dilakukan berkesinambungan oleh Amorepacific. Contohnya saja, para peneliti menemukan bahwa para konsumen ASEAN menyukai shade yang lebih gelap, sehingga dihadirkan warna cushion yang lebih gelap khusus untuk konsumen ASEAN melalui brand Laneige dan Innisfree di tahun 2016. Perkembangan inovasi dan penelitian ini nyatanya mendorong penjualan cushion mencapai angka yang spektakuler, yakni hingga 100 juta cushion yang terjual yang tercatat sampai September 2016. Momen istimewa dalam industri kecantikan ini pun turut dirayakan dalam acara “Cushion: Unpacked” bersama rekan media dan beauty influencers yang datang dari Negara kawasan Asia Tenggara lainnya.
Dalam acara ini, Head of Cushion Lab sekaligus sosok yang dikenal sebagai Cushion Creator Amorepacific Kyungho Choi, menceritakan bagaimana awalnya ia menciptakan cushion. Dalam presentasinya, ia mengakui bahwa kesibukan wanita masa kini menginspirasinya untuk menciptakan produk kosmetik cari dalam spons yang tidak mudah tumpah dan mudah diaplikasikan, mengirit waktu merias, bahkan mudah digunakan oleh wanita yang tak pandai bersolek sekalipun. Para peneliti bahkan sampai menganalisis ukuran rata-rata makeup pouch yang dibawa wanita sehari-hari untuk menciptakan ukurn desain cushion yang ideal dan nyaman dibawa. Pengembangan seperti inilah yang membuat cushion Amorepacific terus memimpin di pasar ASEAN.
Selain Kyungho Choi, Head of Amorepacific’sASEAN Regional HeadquartersRobin Na turut menyampaikan bahwa Amorepacific sebagai pionir cushion akan terus loyal pada penelitian dan menciptakan produk yang berkualitas dengan melibatkan teknologi terkini. “Usaha dan riset yang telah dilakukan selama satu dekade inilah yang membuat Amorepacific tak berhenti berinovasi dan mampu memuaskan para konsumen yang kebutuhannya terus berubah,” ujarnya. “Kami juga tak berfokus pada kompetisi yang ada. Kami hanya focus pada apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen,” lanjutnya.
Untuk membuktikannya, dewi mengikuti beauty class esok harinya pada 18 November 2016. Beauty class langsung dipandu oleh Amorepacific’s Makeup Expert & Trend Leader Vivi Ahn. Dalam tutorial kecantikannya, dewi dipersilahkan untuk mencoba lima cushion dari lima merek unggul milik Amorepacific, yaitu Sulwhasoo, Laneige, Mamonde, Innisfree, dan Etude. Vivi Ahn memberi arahan tentang bagaimana acra menciptakan riasan K-Beauty. “Riasan khas Korea tak melibatkan riasan kontur yang tajam. K-Beauty adalah tentang tampilan yang natural. Anda bisa aplikasikan sedikit pink blush pada pipi untuk kesan yang lebih segar. Aplikasi eyeliner dan riasan alis juga cukup sederhana,” tutur Vivi Ahn. Selama kurang lebih satu jam dewi mencoba berbagai cushion dan amunisi makeup Korea lainnya dan akhirnya dapat menciptakan riasan K-Beauty yang cantik.
Bersama cushion dari Amorepacific, siapapun dapat menikmati riasan cantik dengan proteksi UV terbaik, tahan lama mengontrol pori, dengan ukuran compact yang ideal. Tak heran bila cushion sangat laris dan digunakan oleh 95 persen wanita Korea. Dan, kini telah digandrungi oleh banyak wanita di Indonesia. Salah satunya Anda, bukan? (MEL) Foto: Dok. Amorepacific.
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta