Perempuan di era modern ini masih kerap mengalami bias gender dari masyarakat. Misalnya anggapan bahwa adalah hal yang wajar bila perempuan digaji lebih rendah dari pria, karena perempuan dinilai lebih lamban dibanding pria. Fase hidup perempuan sebagai ibu juga kerap menjadi hambatan dalam karier; perempuan tak hanya harus memilih antara keluarga dan aktualisasi diri, tetapi juga dianggap beban bagi perusahaan.
Menjadi sosok perempuan independen yang powerful pun kerap dianggap tidak feminin, bahkan mengancam maskulinitas. Padahal definisi perempuan independent memiliki beragam makna bagi perempuan itu sendiri.
1. Sosok yang melawan stigma
Hannah Al Rashid, misalnya, mengatakan “Powerful woman memiliki arti sebagai perempuan-perempuan yang mampu melewati tantangan dan melawan stigma untuk tetap memperjuangkan hal-hal baik. Perempuan yang powerful, menurut aktris yang lantang menyuarakan isu perempuan di Indonesia ini, juga berarti bahwa perempuan tersebut membawa perubahan yang positif bagi lingkungannya.2. Bebas memilih jalan hidupnya
Selain Hannah, Neysa Soediro juga membagikan opininya tentang sosok powerful women. Bagi content creator yang aktif menyuarakan body positivity sekaligus praktisi marketing di sebuah Galeri Seni di Jakarta ini, powerful woman adalah yang memiliki kebebasan penuh atas dirinya. Seorang perempuan yang berdaya, menurutnya lagi, juga bisa melakukan apapun dengan kemampuan dan niatan penuhnya tanpa mengindahkan paksaan dari pihak manapun.3. Saling mendukung sesama perempuan
Di era serba digital dan perkembangan sosial media yang tidak bisa terelakkan, seringkali ditemukan perilaku atau komentar negatif yang menyudutkan perempuan. Oleh karena itu penting bagi sesama perempuan untuk saling mendukung dan menguatkan. Danella Ilene, model pemenang Indonesian’s Top Model season 1, percaya bahwa jika sesama perempuan bisa saling memahami, maka solidaritas yang terbangun akan menjadi kekuatan bersama untuk melawan stigma. Ia juga percaya bahwa setiap perempuan memiliki sisi powerful masing-masing dalam dirinya.4. Pantang menyerah dan terus belajar
Bersikap mandiri merupakan bentuk kesadaran bahwa perempuan juga berdaya untuk melakukan berbagai hal. Ketika perempuan mampu bertanggung jawab atas dirinya sendiri, hal tersebut dapat dijadikan pondasi kuat ketika harus berdiri mengandalkan diri sendiri. Meski demikian, perlu diingat pula untuk memberi waktu istirahat kepada diri sendiri. Menurut Dinda Azzura, seorang Ibu dan content creator, pantang menyerah juga tak berarti memaksakan diri.“Jika butuh bantuan, jangan sungkan untuk meminta bantuan. Misalnya melalui orang terdekat seperti suami, saudara, adik, atau kakak. Karena pantang menyerah bukan berarti memaksa diri untuk memikul semuanya sendiri,” tuturnya.
5. Berani menerima diri sendiri dan merawat diri sebaik-baiknya
Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan itu merupakan hal yang sangat wajar, sehingga menerimanya sebagai bagian dari diri kita adalah self-love yang perlu dilakukan. Menerima kekurangan diri tidak menandakan kekalahan, melainkan berdamai dengan diri sendiri sehingga secara perlahan kepercayaan diri akan terbentuk. Salah satu cara mendapatkan kepercayaan diri adalah dengan cara merawat diri, berolahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan, makan makanan bergizi, atau merawat kulit wajah dengan skincare sesuai kebutuhan agar tetap sehat terawat.Selamat Hari Perempuan Internasional!
MARDYANA ULVA
Foto: Elsheskin