Apa standar personal Anda tentang kecantikan? Di Indonesia, kecantikan seringkali diidentikkan dengan kulit putih, wajah mulus bebas jerawat, dan tubuh langsing. Hal ini berujung pada sebuah kegagalan pelik yang membuat banyak perempuan mengalami krisis kepercayaan diri, khususnya bagi mereka yang mungkin tidak terlahir dengan syarat tersebut.
Walau telah banyak kampanye bertema self-love, nyatanya tekanan justru terjadi dari lingkup terdekat. Kata-kata yang keluar dari pembicaraan keluarga sendiri tentunya memiliki dampak paling tajam. Untuk menghancurkan stigma standar kecantikan seperti itu, Foreo sebagai pionir di bidang teknologi kecantikan membuka suaranya dengan meluncurkan kampanye Be Younique.
Foreo mengundang setiap orang untuk menjadi diri sendiri yang luar biasa dan sama-sama menciptakan wajah baru standar kecantikan yang hanya memiliki satu kriteria yaitu YOUniqueness. Seperti seluruh produk Foreo yang juga memiliki keunikannya masing-masing. Bahkan nama Foreo juga merupakan akronim dari For Everyone, di mana lirik lagu Queen menjadi inspirasi di balik penamaan.
“This world could be fed, This world could be fun, This could be heaven for everyone, This world could be free, This world could be one,” begitulah sepenggalan kata yang dilantunkan Freddie Mercury. Lantas menjadi dorongan kuat bagi Foreo untuk meruntuhkan labelisasi dan turut menginspirasi orang lain agar mengakui keberagaman yang ada agar dunia menjadi lebih indah.
Mengosongkan pikiran dan kembali membukanya dengan pengaturan ulang bahwa kecantikan tidak terbatas hanya pada penampilan fisik semata. Foreo berharap kesadaran dan pola pikir global dapat berevolusi serta mengikuti perkembangan dan pandangan visioner bersama dengan orang-orang yang menunjukkan kecantikan sebenarnya.
Jadi tak peduli entah itu kulit putih atau gelap, gemuk atau kurus, berjerawat atau tidak, tinggi atau pendek semua tidaklah penting karena dunia ini harus diwakili oleh keberagaman yang indah. (JE) Foto: Foreo.