Proses penuaan umumnya bersifat mutlak terjadi dan sudah mulai terjadi sejak usia 20-an, walaupun tanda-tandanya tak terlihat kasat mata. Produksi serat kolagen dan elastin mulai menurun sehingga kulit tak elastis lagi. Proses regenerasi kulit juga sudah mulai tidak efektif lagi. Melihat fakta tersebut, banyak orang memilih cara yang instan dengan melakukan tindakan invasif seperti botox yang melibatkan jarum suntik, facelift, perawatan laser, filler, atau bahkan operasi plastik. Hasilnya sesuai keinginan dan langsung terasa. Tapi, Anda harus melewati rasa sakit yang bertubi-tubi, mengeluarkan uang yang tidak sedikit, dan melalui proses penyembuhan yang memakan hari (walaupun sebelumnya sudah dijanjikan bahwa efek samping yang terjadi sangat minimal).
Percaya atau tidak, berdasarkan data statistik American Society of Plastic Surgeons hanya ada sekitar 5% wanita Amerika sepanjang tahun 2013 yang melakukan tindakan invasif sebagai cara untuk melawan tanda-tanda penuaan dini. Artinya, sebagian besar dari mereka memilih cara yang lebih "ramah", nyaman, dan aman walaupun memerlukan waktu lebih lama untuk merasakan hasilnya. Prosedurnya tidak instan alias melibatkan ritual pemakaian serangkaian produk krim anti-aging dalam jangka waktu tertentu sampai mendapatkan hasil yang diinginkan. Cara lainnya justru lebih menyenangkan. Misalnya dengan perawatan spa atau masker. Bagaikan pepatah “sambil menyelam, minum air”, Anda tak hanya meraih kulit kencang dan muda, tapi juga mendapatkan efek relaksasi yang menenangkan. (MEL) Foto: Dok. Hendra Kusuma
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta