Hampir semua salon kecantikan di tanah air sepi pengunjung dan puluhan ribu karyawan salonnya di rumahkan tanpa ada pemasukan seperti biasanya.
Sistem pola yang kebanyakan adalah partner dan komisi dari para pemilik salon, membuat para professional salon atau komunitas salon yang diantaranya hairstylist, asisten hairstylist, make up artist, therapist, shampoo boy dan lainnya ini mandek pemasukan.
Jeritan hati pun memuncah karena bencana COVID-19 dalam beberapa pekan belakangan belumlah usai. Mereka pun mulai iri hati dengan beberapa profesi yang diperhatikan oleh pemerintah dengan berbagai kebijakan bantuannya.
Curhatan mereka pun menggema diberbagai media sosial dan media online kecantikan agar bisa didengar dan diperhatikan juga oleh pemerintah atau kalangan lainnya supaya melirik nasib mereka dan keluarganya yang butuh asupan gizi yang baik.
Untuk saat ini, mereka para komunitas salon ini hanya diperhatikan oleh kalangan mareka sendiri yang memiliki kelebihan reseki untuk membantu.
Mereka berempati bahu mambahu membantu semampunya terutama komunitas salon yang sudah berkeluarga memiki anak kecil dan balita.
Dari sekian komunitas salon yang ada, Komunitas Salon dan Hairdresser Indonesia (KSHI) yang di komandoi Daniel Jens Jap (Founder KSHI), menggalakan penggalangan dana untuk disalurkan ke para professional salon yang terkena dampaknya.
“Kami dari Tim KSHI menggalang dana membelikan sembako untuk teman-teman salon yang benar-benar terkena dampaknya dan sangat membutuhkan, ” terang Daniel Jens Jap.
“Pada bantuan ini kami fokuskan lebih dahulu bagi professional salon yang memiliki anak kecil dan balita,” tambahnya lagi.
Para donatur dan juga pengurus KSHI yang tidak mau disebutkan namanya itu berujar bahwa komunitasnya dari Salon, Spa, Barber, sudah pontang panting, terjengkang dan colaps parah.
Dan banyak yang sudah curhat menjual alat-alat kerjanya hanya untuk makan bersama keluarga terutama makanan anak kecil dan balita disebabkan pemasukan yang sudah tidak ada.
Berharap bencana Covid-19 cepat berlalu, dunia salon kembali bergairah dan aktivitas kembali normal seperti biasa, wajah para professional salon pun kembali sumringah penuh semangat. (Orie Buchori)