Salah satu tugas Maria Farida sebagai hakim konstitusi adalah melakukan judicial review, yaitu menangangi permohonan pengujian undang-undang. Judicial review kerap menjadi masalah pelik di negeri Indonesia. Tidak lama setelah pertemuan Maria Farida dengan dewi, salah satu hakim Mahkamah Konstitusi ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan suap terkait perkara judicial review pada tahun 2015. Mahkamah Konstitusi lantas disorot publik dan media massa. Kredibilitas hakim konstitusi pun dipertanyakan. “Sebagai lembaga negara, kami memang tercederai karena kasus itu. Tapi karena kasus itu tanggung jawab pribadi, selama kita tidak ada hubungannya, ya baik-baik saja,” tegas Maria.
Terkait kasus dugaan suap salah satu hakim, Maria mengaku tak pernah didekati oleh pihak-pihak yang ingin bermain curang. “Saya galak dan cukup keras. Mungkin karena itu orang nggak mau main-main dengan saya,” ujarnya serius. Di tengah keraguan publik terhadap MK, Maria Farida berjanji untuk tetap menjaga dirinya dari berbagai kepentingan. Dimulai dengan sikap Maria Farida yang selalu mensyukuri apa pun yang ia dapat. “Kalau saya terima uang lalu saya minta lebih, artinya saya tidak bersyukur kan? Sifat manusia itu memang ingin berlebih. Kalau pun kita ingin lebih, kejarlah dengan cara terpuji,” ujarnya.
Tantangan hakim Maria Farida lainnya yaitu menjaga netralitas. Sebagai hakim konstitusi, Maria harus menjalankan kode etik dengan tidak berkomentar mengenai isu-isu yang terjadi di Indonesia. “Saya tidak boleh banyak bicara, apa lagi berkomentar. Saya juga tidak boleh menemui orang-orang yang sedang punya perkara,” kata Maria Farida. Maria mengedepankan nurani dan kepekaan hatinya dalam menjalani profesi hakim konstitusi. Ia sering berdoa supaya diberikan keyakinan, agar apa yang ia putuskan merupakan sebuah kebenaran. Hakim Maria Farida menilai betapa pentingnya seseorang, termasuk pejabat negara, untuk memerhatikan perilakunya. “Yang harus sangat diperhatikan adalah rekam jejak kita. Media sosial semakin memperkuat supaya siapa pun itu untuk mesti memerhatikan apa-apa yang diperbuat. Selain itu, yang tak kalah penting adalah berani menyuarakan pendapat. Sepintar apa pun kita, jika tidak dikemukakan, orang lain tidak pernah tahu pemikiran kita,” ujar Maria Farida. (RR) Foto: Dok. Zaki Muhammad
Klik link dibawah untuk mengunjungi artikel-artikel serupa.
Mengenal Sosok Hakim Maria Farida
Peran Maria Farida Indrati Sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi
Upaya Hakim Konstitusi Maria Farida Menjaga Integritas
Sosok yang Menginspirasi Hakim Konstitusi Maria Farida
Dissenting Opinion Hakim Maria Farida Demi Menjaga Hak Asasi Manusia
Pesan Maria Farida Indrati untuk Indonesia dalam Menjaga Kebhinekaan