Fenomena “The Great Resignation” atau gelombang pendunduran diri secara masif bisa menjadi ancaman bagi produktivitas tim bahkan perusahaan. Berkurangnya anggota tim membuat beban kerja lebih berat harus ditanggung anggota tim yang bertahan, yang seringkali tak diimbangi dengan reward sepadan.
Menurut laporan Jobstreet, jumlah lowongan kerja meningkat 31% setiap bulannya sepanjang tahun 2021. Jumlah lamaran per lowongan pun meningkat sebesar 89% dibanding tahun sebelumnya. Pengunduran diri dalam jumlah besar ini menurut laporan tersebut disebabkan oleh banyaknya karyawan menghadapi kelelahan yang berlebih. Selain itu, kesehatan mental semakin menjadi prioritas bagi banyak orang, sehingga mereka mencari pekerjaan yang tidak menguras tenaga mereka secara mental.
Bagi para pekerja yang menempati lebel manajerial, fenomena “The Great Resignation” beberapa strategi ini bisa menjadi pertimbangan untuk menjaga produktivitas tim. Tujuannya, beban kerja bisa terbagi dengan seimbang dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih nyaman.
1. Mengevaluasi beban kerja
Secara teratur periksa dengan tim Anda dan periksa berapa banyak beban kerja yang mereka miliki. Ajak bicara dan lakukan evaluasi. Jika yang terjadi adalah karyawan merasa terlalu banyak bekerja atau memiliki beban kerja berlebih, maka terbukalah untuk memeriksa beban kerja secara berskala dan distribusikan kerja ke karyawan dengan beban kerja yang lebih lowong. Pastikan juga untuk memberi penjelasan dan menanyakan kesediaan dari karyawan tersebut.2. Mengalokasikan karyawan ke proyek atau tim yang lebih sesuai
Sebagian orang tak bisa berkembang di satu pekerjaan atau proyek bukan karena dirinya tak mampu mengerjakan tantangan di dalamnya. Bisa jadi karena ia tak memiliki minat dan keingintahuan yang cukup, atau karena hubungan yang tidak begitu harmonis dengan Anda maupun rekan kerja lainnya. Jika Anda merasa bahwa Anda tidak memiliki hubungan yang paling harmonis dengan seorang karyawan, maka mungkin mereka akan lebih cocok untuk bekerja dengan tim atau proyek yang berbeda sehingga mereka dapat memiliki hubungan yang lebih baik dengan manajer baru mereka.3. Tunjukkan penghargaan kepada karyawan
Pastikan Anda menunjukkan kepada karyawan betapa Anda menghargai kerja keras mereka. Anda dapat melakukan hal-hal kecil seperti menjadikan salah satu karyawan sebagai employee of the month, atau berikan rewards bulanan. Memastikan keamanan dan kesehatan pekerja—terutama jika perusahaan menerapkan aturan work from office (WFO), juga perlu dicanangkan sehingga menjamin lingkungan kerja yang aman. Perlu kerja ekstra untuk menunjukkan penghargaan ini, tetapi ini penting mengingat berkat upaya mereka pula lah perusahaan bisa tetap berjalan di tengah pandemi.4. Beri karyawan pekerjaan dan tanggung jawab baru
Karyawan mungkin ingin mengundurkan diri begitu mereka merasa telah mempelajari semua yang ada tentang industrinya. Cobalah memberi mereka tanggung jawab baru atau proyek unik yang tidak hanya akan membantu menantang mereka dalam hal karir, tetapi juga memungkinkan mereka untuk mempelajari sesuatu yang baru.Semua hal ini tentu bukan hal yang mudah untuk diimplementasikan. Perlu keterbukaan pikiran untuk menerima masukan dari para pekerja, serta solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak. Bagaimanapun, situasi pandemi dan tuntutan kerja sebaiknya bisa didiskusikan sehingga menciptakan suasana bekerja yang positif serta membantu tiap individu di dalamnya untuk bisa berkembang.
MARDYANA ULVA
Foto: Unsplash
Topic
LifehacksAuthor
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia