Tidak mungkin tidak mengagumi Thomas Roussel. Mungkin seperti itu rasa yang dapat mewakili Richard Mille akan musisi dan komposer ini. Pemikiran dan kreativitas Thomas Roussel yang bebas sangat selaras dengan tekad Richard Mille untuk menghancurkan kode-kode Haute Horlogerie yang ada sambil mempromosikan keahlian dan teknik ekstrem. Masuknya Thomas Roussel ke dalam keluarga Richard Mille sepenuhnya sesuai dengan komitmen mereka terhadap kreasi kontemporer, mulai dari akuisisi Éditions Cercle d'Art, yang didirikan dengan dukungan Pablo Picasso, hingga kemitraannya dengan Frieze, pameran seni kontemporer terkemuka dan dengan Palais de Tokyo di Paris.
"Standar dan daya cipta jam tangan Richard Mille yang tak kenal kompromi menggemakan ketegasan dan imajinasi yang diperlukan untuk menggubah musik orkestra. Tapi di luar ini, kami memiliki gagasan yang sama tentang cara mengomunikasikan hasrat dan emosi, serta keinginan yang sama untuk mengukir jalur kreatif baru,” kata Thomas Roussel dalam siaran persnya.
Pemahaman masing-masing akan bentuk seni kontemporer yang mendalam, tanpa ikatan dan tanpa kompromi, menciptakan ikatan alami antara Thomas Roussel dan Richard Mille. Mereka memiliki hasrat yang sama untuk seni kontemporer dan profesi artistik yang selalu memerlukan ketelitian.
Komposer dan musisi ikonoklastik, Thomas Roussel menyatukan latar belakang yang mengesankan dalam musik klasik dengan musik elektronik. Roussel membuat komposisi menggunakan orkestra, rangkaian string dan perkusi, serta sintesis dan elektornik. Sebagai konduktor ia tidak asing dengan acara yang spektakuler. Dalam satu tahun, pada 2018, ia memimpin 80 musisi di Sungai Seine di depan Menara Eiffel, diikuti oleh 40 musisi di Kota Terlarang di Beijing. Komposisinya seperti komet yang menyapu galaksi, bersifat kontradiktif, ganas tetapi juga tenang. Semuanya dibuat dari emosi murni. Ia menjadi salah satu musisi yang bermitra dengan Richard Mille dan yang segera memunculkan proyek kolaborasi. (NTF) Foto: Mathieu Cesar