Tahukah Anda, ada 17 padanan kata untuk kata ‘mangkrak’? Apakah Anda tahu, kata ‘inggang-inggung’ ternyata bisa menggantikan kata ‘bergoyang’? Bisa jadi banyak yang belum tahu, karena kata-kata tersebut jarang digunakan dalam keseharian. Bahasa Indonesia sungguh kaya, sehingga sebuah tesaurus menjadi sangat penting. “Tesaurus menyajikan sebanyak mungkin sinonim kata dan kelompok kata dalam Bahasa Indonesia. Sehingga pemakai kata dapat mengungkapkan secara tepat suatu konsep atau makna yang paling cocok. Kosakata yang kaya juga menghindari kita dari kalimat klise lewat variasi kalimat,” tutur Eko Endarmoko, penyusun Tesamoko.
Perubahan pada Tesamoko adalah fisik buku. Edisi pertama berukuran 15 x 23 cm, tebal 738 halaman. Sementara edisi kedua melebar jadi 17 x 24 cm dan tebal 832 halaman. Cara penyajian juga berubah. Jenis huruf kini tidak bertakik, angka arab superskrip penanda homonimi pindah dari kiri atau depan ke sebelah kanan atau belakang lema. Tata letaknya juga tidak lagi rata kiri kanan, melainkan rata kiri dan tanpa pemenggalan kata di ujung kanan baris. Proses pengerjaan Tesamoko juga melibatkan teknologi dalam penyuntingannya, yaitu aplikasi Tesamoko. Aplikasi berbasis computer untuk menambah dan menyunting lema di mana saja dan kapan saja. Aplikasi ini merombak total cara kerja konvensional penyuntingan Tesamoko, dari cara manual dengan kertas dan alat tulis. Tesamoko, Tesaurus Bahasa Indonesia Edisi Kedua telah terbit dan tersedia di seluruh toko buku dan toko buku online di Indonesia. Dengan tebal 832 halaman, Tesamoko dijual dengan harga Rp 225.000,- (RR) Foto: Dok. Gramedia Pustaka Utama.
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta