Di tahun ke-20 berkarya pada 2013 lalu, Teater Garasi dari Yogyakarta mendapat hadiah istimewa. Yayasan Prince Claus Fund yang setiap tahun menganugerahkan Prince Claus Award memberikan anugerah itu pada Teater Garasi dan mengumumkannya pada September 2013 lalu. Penyerahan penghargaan itu secara resmi melalui Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta akan dilakukan Rabu (26/3) malam ini oleh Duta Besar Kerajaan Belanda untuk Indonesia, Tjeerd de Zwaan kepada Teater Garasi di Erasmus Huis. Acara penyerahan Prince Claus Award ini akan pula dirangkai dengan pameran Bertungkar Tangkap Dengan Lepas dan pertunjukan teater-tari Sehabis Suara #1.
Dalam laporan komite yang menyertai pengumuman penerima penghargaan, Komite Penghargaan Prince Claus yang memilih para penerima mengatakan bahwa Tater Garasi mendapat penghargaan atas semangat penjelajahan dan terobosan karya-karya mereka yang merangsang seni pertunjukan di Asia Tenggara. Karya-karya inovatif Teater Garasi dianggap tak hanya menggairahkan dan beragam tapi juga menawarkan pengalaman keterlibatan serta ide-ide yang menantang. Teater Garasi juga dianggap memiliki kemampuan menerobos batas-batas teater sebagai “seni tinggi” dan menggabungkannya dengan seni modern dan tradisional serta melibatkan public luas lewat kekuatan seni pertunjukan. Satu hal yang juga memberi impresi bagi para anggota komite Prince Claus adalah kemampuan Teater Garasi merayakan watak masyarakat Indonesia yang majemuk dan kompleks dalam karya-karya mereka.
Yudi Ahmad Tajudin, direktur artistik Teater Garasi mengatakan penghargaan Prince Claus yang mereka peroleh sebagai pemberi semangat pada kolektif seniman ini untuk terus berkarya dan melakukan sebanyak mungkin eksplorasi dalam teater. "Penghargaan ini kejutan besar buat kami di Garasi karena tim panel dari Prince Claus Fund melakukan seleksi secara sangat tertutup. Kami sama sekali tak tahu kalau kami akan mendapat penghargaan ini," kata Yudi dalam konferensi pers pada Senin (24/3) juga seusai pertunjukan Sehabis Suara #1 di Erasmus Huis. Hadiah sebesar 25 ribu Euro yang mereka terima dari yayasan Prince Claus Fund menurut Yudi akan digunakan untuk dana operasional Teater Garasi. (ISA), Foto: Dok. Erasmus Huis
Dalam laporan komite yang menyertai pengumuman penerima penghargaan, Komite Penghargaan Prince Claus yang memilih para penerima mengatakan bahwa Tater Garasi mendapat penghargaan atas semangat penjelajahan dan terobosan karya-karya mereka yang merangsang seni pertunjukan di Asia Tenggara. Karya-karya inovatif Teater Garasi dianggap tak hanya menggairahkan dan beragam tapi juga menawarkan pengalaman keterlibatan serta ide-ide yang menantang. Teater Garasi juga dianggap memiliki kemampuan menerobos batas-batas teater sebagai “seni tinggi” dan menggabungkannya dengan seni modern dan tradisional serta melibatkan public luas lewat kekuatan seni pertunjukan. Satu hal yang juga memberi impresi bagi para anggota komite Prince Claus adalah kemampuan Teater Garasi merayakan watak masyarakat Indonesia yang majemuk dan kompleks dalam karya-karya mereka.
Yudi Ahmad Tajudin, direktur artistik Teater Garasi mengatakan penghargaan Prince Claus yang mereka peroleh sebagai pemberi semangat pada kolektif seniman ini untuk terus berkarya dan melakukan sebanyak mungkin eksplorasi dalam teater. "Penghargaan ini kejutan besar buat kami di Garasi karena tim panel dari Prince Claus Fund melakukan seleksi secara sangat tertutup. Kami sama sekali tak tahu kalau kami akan mendapat penghargaan ini," kata Yudi dalam konferensi pers pada Senin (24/3) juga seusai pertunjukan Sehabis Suara #1 di Erasmus Huis. Hadiah sebesar 25 ribu Euro yang mereka terima dari yayasan Prince Claus Fund menurut Yudi akan digunakan untuk dana operasional Teater Garasi. (ISA), Foto: Dok. Erasmus Huis
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta