Ketika karya-karyanya yang membawa warna baru dalam perfilman Indonesia dibicarakan banyak orang, itu konsekuensi baginya. Ketika dedikasinya sampai memperoleh penghargaan internasional, itu merupakan dampak. Tapi apa saja film-film dalam negeri sendiri yang disukai sutradara terkemuka ini? Apakah juga film-film yang Anda sukai? Ia mengungkapkannya kepada dewi di sela-sela latihan teater Opera Jawa 3.
1.Habibie dan Ainun (sutradara: Faozan Rizal)
Menyuguhkan kisah cinta Rudy habibie dan Ainun, yang romantis dan penuh suka-duka. Film ini berdasarkan kisah nyata presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie, dan istrinya, Ainun.
2.5 cm (sutradara: Rizal Mantovani)
Suatu hari 5 sahabat karib memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi. Mereka ingin mengetahui apa yang terjadi dalam 3 bulan kehidupan masing-masing tanpa terhubung satu sama lain. Tapi mereka kemudian berjumpa lagi untuk mendaki gunung pada 17 Agustus, hari kemerdekaan Indonesia, merayakan persahabatan.
3. Atambua 39 Derajat (sutradara: Riri Riza dan Mira Lesmana)
Sebuah keluarga terpisah akibat konflik politik dua negeri. Seorang laki-laki dan ayahnya menjadi pengungsi di Atambua, Nusa Tenggara Timur, sebelum Referendum untuk Timor Leste. Ibu dan dua adik perempuannya tetap tinggal di Timor Leste.
4.The Mirror Never Lies (sutradara: Kamila Andini)
Seorang anak merindukan bayangan ayahnya muncul dalam cermin. Sang ayah hilang di laut. Film ini mengisahkan kehidupan suku Bajo di Wakatobi.
5.Lovely Man (sutradara: Teddy Soeriaatmadja)
Mengisahkan tentang anak perempuan yang mencari ayahnya, yang ternyata seorang transgender. Pertemuan itu menghubungkan kembali ikatan keluarga yang putus, tapi juga memunculkan nilai-nilai baru dalam hubungan antar manusia. (LC) Foto: www.berlinale.de
1.Habibie dan Ainun (sutradara: Faozan Rizal)
Menyuguhkan kisah cinta Rudy habibie dan Ainun, yang romantis dan penuh suka-duka. Film ini berdasarkan kisah nyata presiden ketiga Indonesia, BJ Habibie, dan istrinya, Ainun.
2.5 cm (sutradara: Rizal Mantovani)
Suatu hari 5 sahabat karib memutuskan untuk tidak saling berkomunikasi. Mereka ingin mengetahui apa yang terjadi dalam 3 bulan kehidupan masing-masing tanpa terhubung satu sama lain. Tapi mereka kemudian berjumpa lagi untuk mendaki gunung pada 17 Agustus, hari kemerdekaan Indonesia, merayakan persahabatan.
3. Atambua 39 Derajat (sutradara: Riri Riza dan Mira Lesmana)
Sebuah keluarga terpisah akibat konflik politik dua negeri. Seorang laki-laki dan ayahnya menjadi pengungsi di Atambua, Nusa Tenggara Timur, sebelum Referendum untuk Timor Leste. Ibu dan dua adik perempuannya tetap tinggal di Timor Leste.
4.The Mirror Never Lies (sutradara: Kamila Andini)
Seorang anak merindukan bayangan ayahnya muncul dalam cermin. Sang ayah hilang di laut. Film ini mengisahkan kehidupan suku Bajo di Wakatobi.
5.Lovely Man (sutradara: Teddy Soeriaatmadja)
Mengisahkan tentang anak perempuan yang mencari ayahnya, yang ternyata seorang transgender. Pertemuan itu menghubungkan kembali ikatan keluarga yang putus, tapi juga memunculkan nilai-nilai baru dalam hubungan antar manusia. (LC) Foto: www.berlinale.de
Author
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia