Soni Budi Sasono Director of Photography Cin(t)a Kemas Isu Sensitif Jadi Lebih Santai
Director of photography Cin(t)a Soni Budi Sasono tak menggambarkan isu sensitif secara gamblang.
8 Feb 2016


1 / 2
Film cinta antara sepasang kekasih dengan keyakinan yang berbeda. Bagi Anda yang tak penah menontonnya tentu akan membayangkan pengambilan gambar itu-itu saja seperti berdoa bersama dengan cara yang berbeda atau terdapat detil-detil simbol agama masing-masing. Ya, tentu saja pengambilan gambar seperti itu ada dalam film Cin(t)a, namun Soni Budi Sasono sebagai director of photography tak menggambarkan hal tersebut secara gamblang. Ia paham betul tentang jalan cerita di mana Cina dan Annisa menjalankan kisah cinta mereka dengan bahagia meski dengan perdebatan. Tak jarang Anda akan melihat Soni mengambil gambar ketika duduk berdua bersebelahan dan saling berbicara satu sama lain. Lalu scene khas film Cint(t)a  yaitu jari telunjuk Cina dan Annisa yang digambari wajah dibuat sangat detil.
Scene romantis lainnya adalah saat mereka bermain di taman dan berputar-putar. Soni tak menyorot seperti apa mereka bermain, namun menyorot wajah mereka bagitu dekat saat sedang berputar dan sedang berdialog tentang perbedaan keyakinan. Dialog yang sensitive, namun dengan melihat scene ini, Anda akan merasa dialog tersebut hanya kata di mana Cina dan Annisa sama sekali tak membuatnya menjadi pertengkaran. Soni berhasil mengemas pengambilan gambar menjadi lebih santai tanpa unsur-unsur yang menyinggung isu sensitive ini. Ia justru membuat hubungan Cina dan Annisa menjadi romantis manis tanpa beban yang berarti. Pun scene terakhir di mana mereka akhirnya tak bersatu, Soni cukup menggambarkan Annisa yang akan menikah dengan proses siraman tanpa menunjukkan siapa pasangan Annisa. Sementara itu ia membuat pengambilan gambar Cina yang sendirian di kamarnya dari sela-sela pintu kamarnya yang terbuka. (IL ) Foto : Dok. Istimewa.
 

 

Author

DEWI INDONESIA