ARTJOG, Pameran seni rupa kontemporer terbesar di Indonesia yang sudah berlangsung sejak 2008, kembali digelar tahun ini. Jenama tekstil dan busana Sejauh Mata Memandang yang didirikan oleh Chitra Subyakto adalah salah satu partisipan perhelatan seni rupa tersebut, yang di ARTJOG ini menghadirkan sebuah pameran dan kegiatan sambungan menarik berisi ragam aktivitas edukatif.
ARTJOG sendiri tahun ini mengusung tema mengenai kesadaran, yaitu Expanding Awareness. Tema ini tidak hanya terbatas pada kesadaran kritis manusia tentang berbagai permasalahan yang tengah terjadi, tetapi juga ajakan kepada para pengunjung untuk membuka mata bahwa pameran seni itu sendiri merupakan sebuah ruang pertukaran pengetahuan yang dilakukan dengan penuh kesadaran. Tema besar ini pula yang sejak awal dibawa oleh Sejauh Mata Memandang, yang juga dihadirkan kembali lewat partisipasinya di ARTJOG 2022 ini.
Instalasi “Kisah Punah Kita”
Pameran dalam bentuk instalasi ini menghadirkan miniatur hutan yang dibuat dari kain perca bekas pakai, video footages dari Forum Konservasi Leuser tentang fauna yang terancam punah, serta dinding dengan teks berisi penjelasan tentang gagasan di balik pameran ini. Menariknya, ada kaca satu arah yang dipasang di ruang miniatur hutan ini, yang hanya bisa dilihat oleh pengunjung yang berada di luar ruangan tersebut.
Di bagian atas luar ruang tersebut, pengunjung pun akan melihat teks menyala yang bertuliskan ‘Spesies Penyebab Kepunahan,’ dengan visualisasi manusia yang lalu lalang di tengah hutan buatan tersebut. Bayangkan
“Semua akan lewat ruangan kaca ini, tapi ada yang sadar ada yang enggak. Ada juga yang foto-foto di sana, terus dilihat oleh pengunjung yang ada di luar, kan?” kata Chitra.
Instalasi ini memang dibuat sedemikian rupa mengingatkan pengunjung ARTJOG tentang sikap buruk manusia, yang menjadi penyebab kepunahan spesies lain. Termasuk di antaranya harimau Sumatra, gajah Sumatra, orang utan, dan badan Sumatra yang saat ini terancam punah dan menempati area konservasi Taman Nasional Gunung Leuser di Sumatra Utara.
“Pameran ini menampilkan realita yang sedang terjadi di Bumi, rumah kita. Bumi itu bisa merawat dirinya sendiri, memulihkan dirinya sendiri, tapi dalam 50 tahun terakhir in semua serba cepat, penduduk makin banyak, dan industrialisasi makin tinggi. Bumi jadi gak bisa seimbang dengan sendirinya lagi,” ujar Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang.
“Belum banyak yang benar-benar sadar bahwa saat ini manusia menuju kepunahan keenam. Kepunahan sebelum-sebelumnya itu terjadi karena alam, termasuk kepunahan kelima yang terjadi karena meteor. Tapi yang sekarang ini karena kita sendiri,” pungkasnya.
Kegiatan sambungan di “Sejauh Rumah Kita”
Selain pameran, Sejauh Mata Memandang juga menghadirkan kegiatan sambungan “Sejauh Rumah Kita,” yang memungkinkan pengunjung berinteraksi langsung dengan komunitas setempat di jogja. Menurut Chitra, “Sejauh Rumah Kita” ini merupakan tempat berbagi dan belajar bersama untuk mengenali konsep hidup yang lebih baik yaitu slow living.
“Jadi kenapa akhirnya ini dihadirkan di ARTJOG juga karena kebetulan pas banget waktunya. Bagi saya, Jogja itu tempat belajar karena di sini ada banyak komunitas yang mempraktikan slow living, yang dampaknya itu bisa memperlambat kepunahan kita,” jelas Chitra lagi.
Lokasi “Sejauh Rumah Kita” berada di Rumah Simbah Studio, sebuah bangunan yang kental nuansa Jawa dan didirikan pada tahun 1950an yang beralamat di NG I / 1301 Jl Kp. Ngadiwinatan, Ngampilan, Yogyakarta 55261. Di rumah edukatif ini, pengunjung diajak mengikuti kegiatan workshop memanfaatkan sampah kain menjadi buku, membuat sabun sederhana di agar tak perlu lagi membeli sabun dengan kemasan sekali pakai, membuat makanan yang ramah lingkungan, dan masih banyak lagi.
Pameran “Kisah Punah Kita” dan "Sejauh Rumah Kita" akan hadir selama pergeralan ARTJOG berlangsung sepanjang 8 juli – 4 September 2022. Sempatkan diri untuk mampir, yuk, jika sedang berada di Jogja!
MARDYANA ULVA
Foto: Sejauh Mata Memandang