Perayaan Hari Batik Nasional pada Rabu 2 Oktober lalu, menjadi agenda bagi Yayasan Batik Indonesia untuk menyelenggarakan perayaan selebrasi batik bersama dengan 500 pembatik di Solo. Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia Jultin Ginandjar Kartasasmita mengatakan bahwa hari perayaan kemarin bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyrakat terhadap batik tradisional. "Hari Batik Nasional bertujuan mengapresiasi masyarakat pada batik tradisiona Indonesia, sehingga pasar batik selalu dapat bangkit kembali," ujarnya.
Di tahun ke-10 pengakuan UNESCO terhadap karya Batik Indonesia, Presiden RI Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana menghadiri pergelaran "Membatik untuk Negeri", Rabu lalu di Puro Mangkunegaran. Sekaligus, dengan resmi meluncurkan buku dan elektronik book bertajuk "Batik Indonesia".
"Kegiatan ini juga dilakukan sebagai simbol dukungan dan kecintaan pemerintah serta masyarakat terhadap batik Indonesia," tambah Jultin. Masyarakat juga dapat menikmati dengan mudah akses informasi terhadap pengetahuan umum mengenai batik lewat situs resmi di www.yayasanbatikindonesia.id yang telah diluncurkan bulan September lalu.
Acara "Membatik untuk Negeri" di Solo kemarin, juga dihadiri oleh sejumlah instansi pemerintah dan swasta, seperti perwakilan Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Indonesia, Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Luar Negeri RI, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hingga Djarum Bhakti Budaya yang mengusung Batik Kudus.
Selain membatik, acara ini juga mempunyai agenda kegiatan peragaan busana dari DAYS karya Danar Hadi, yang dimeriahkan oleh Mario Ginanjar dan Puspita Wardhani. (FH)