Prof. Dr. Maria Farida Indrati, SH., MH adalah perempuan pertama dan satu-satunya diantara sembilan orang yang mengemban tugas sebagai Hakim Konstitusi. Ia dikenal tegas dan berani mengeluarkan pendapat berbeda. Diluar ketegasannya, nyatanya ia mudah tersenyum ramah dan tertawa lepas. Tuturnya halus dan menenangkan, meski ia juga terlihat berhati-hati dalam berkata.
Membahas isu yang marak terjadi belakang ini, Maria berpendapat bahwa yang paling berpotensi menghancurkan persatuan Indonesia adalah urusan agama. Agama itu masalah keyakinan. “Anda bilang agama saya salah, tapi menurut saya ini benar. Dissenting opinion saya adalah bahwa negara tidak boleh ikut campur dalam urusan meyakini kepercayaan tertentu. Hanya jika ibadah saya mengganggu orang lain, maka negara bisa turun tangan. Tapi selama saya beribadah tanpa mengusik kenyamanan orang lain, mengapa negara harus ikut campur?”
Maria merasakan adanya kegentingan di Indonesia saat ini. Hadirnya kelompok-kelompok yang kemudian menghakimi agama dan budaya orang lain, dinilai Maria menjadi ancaman bagi persatuan dan bhinneka Indonesia. “Ada gejolak, tapi saya masih optimis bahwa negara ini akan terus berdiri dengan kebhinekaan yang membanggakan. Sebab tidak semua orang, bahkan mereka yang beragama mayoritas, ingin kekacauan seperti yang mulai terjadi saat ini,” kata Maria.
Maria menyarankan agar kita semua mulai memelihara Indonesia di tengah maraknya pengaruh-pengaruh luar. “Berbangga dengan Bahasa Indonesia, bukan dengan bahasa asing. Menjauhi pemikiran sempit, mudah menghakimi orang lain dan budaya fitnah. Membuka masalah rumah tangga dan perselingkuhan orang lain yang sebetulnya bukan urusan kita. Kita ini sedang bergerak maju. Saya yakin itu. Tapi ada yang kita lupakan. Ketika kita diam dan membiarkan sekolompok orang merasa eksklusif kemudian menghakimi yang berbeda, maka kebhinekaan itu tidak akan pernah terjadi."
Ia juga berpesan bahwa keberanian menyuarakan pendapat menjadi hal yang amat penting saat ini. Ia melihat masalah justru menjadi berat ketika orang-orang baik yang berbhinneka memilih untuk diam. “Dengan kita diam, kita menunjukkan bahwa kita setuju. Maka itu kita mesti bicara, menunjukkan pemikiran kita dengan cara yang baik.” (RR) Foto: Dok. Zaki Muhammad
Klik link dibawah untuk mengunjungi artikel-artikel serupa.
Mengenal Sosok Hakim Maria Farida
Peran Maria Farida Indrati Sebagai Hakim Mahkamah Konstitusi
Upaya Hakim Konstitusi Maria Farida Menjaga Integritas
Sosok yang Menginspirasi Hakim Konstitusi Maria Farida
Dissenting Opinion Hakim Maria Farida Demi Menjaga Hak Asasi Manusia
Upaya Hakim Maria Farida dalam Menjaga Kebhinekaan Indonesia