Di usia 17 tahun, ketika sebagian besar remaja masih gundah gulana akan ujian esok hari, atau baju apa yang akan dikenakan pada malam perpisahan, Elwin Hendrijanto sudah tahu pasti apa yang akan ia lakukan dalam hidupnya. Dari Utrech Conservatory, Belanda, ia menelepon ibunya di Semarang. “Mami, I think this is my life,” ujarnya ketika itu.
Perkenalan Elwin Hendrijanto dengan musik dimulai dari ibunya, Marianti Harsono, yang seorang guru musik. Di usia tiga tahun, memencet-mencet piano adalah mainan yang tak asing untuknya. Tiga tahun kemudian, Elwin mulai ikut kursus piano klasik dan electone, organ elektronik keluaran Yamaha.
Beranjak remaja, Elwin berhasil memenangkan berbagai kejuaraan musik, salah satunya Asia Electone Festival di Bangkok. Meski belajar piano klasik, Elwin sebenarnya memiliki satu impian. Ia tertarik sekali dengan musik untuk film.
“Saya ingat menonton Lion King dan Jurassic Park saat masih kecil. Musiknya membuat hidup. Saya ingin membuat musik yang menginspirasi orang lewat media apa pun,” ujarnya. (NF) Foto: dok. Hermawan
Author
DEWI INDONESIA
FOOD & TRAVEL
CASA CUOMO, Simfoni Kuliner Italia di Jakarta