Sekelompok anak muda yang tergabung dalam Neo Batik Visual mencoba melakukan upaya nyata untuk melestarikan dan memperkaya khazanah batik Indonesia. Senin (30/9) lalu, dua hari sebelum Hari Batik Nasional dirayakan dengan euforia luar biasa dari segenap rakyat bangsa ini, penulis Radhar Panca Dahana membuka sebuah pameran batik bertajuk Eksplorasi Visual Batik yang digagas sekelompok anak muda yang berada di luar lingkar industri perbatikan dalam negeri. Kelompok yang menamai diri Neo Batik Visual ini merupakan sebuah wadah kolaborasi dan eksplorasi motif juga visual batik para seniman murni, seniman kriya, desainer tekstil, desainer grafis, serta ilustrator untuk menyumbang ide-ide kreatif mereka untuk menambah perbendaharaan motif batik Indonesia.
Diselenggarakan selama sepekan hingga Minggu (6/10) mendatang di Green Art Space yang berada di jalan Abdul Majid No. 46 A, Cipete Jakarta Selatan, pameran ini dimaksudkan sebagai upaya nyata generasi muda kreatif untuk khazanah batik Indonesia. Dalam siaran persnya, Neo Batik Visual juga menyatakan tiga misi yang diusung oleh kelompoknya, yakni menyatukan sedikit demi sedikit lintas sub entitas seni untuk turut memajukan dunia batik Indonesia, menghasilkan kolaborasi karya-karya visual batik yang nantinya dapat menambah ragam visual batik yang ada, serta melakukan observasi visual batik, baik secara langsung di lapangan maupun mengumpulkan data-data dari berbagai sumber informasi. Kalau benar-benar cinta dan ingin menjaga batik Indonesia, tampaknya kita harus pula terlibat di dalamnya. Sebab batik Indonesia memang butuh lebih dari sekadar euforia. (ISA), Foto: Dok. Neo Visual Batik
Diselenggarakan selama sepekan hingga Minggu (6/10) mendatang di Green Art Space yang berada di jalan Abdul Majid No. 46 A, Cipete Jakarta Selatan, pameran ini dimaksudkan sebagai upaya nyata generasi muda kreatif untuk khazanah batik Indonesia. Dalam siaran persnya, Neo Batik Visual juga menyatakan tiga misi yang diusung oleh kelompoknya, yakni menyatukan sedikit demi sedikit lintas sub entitas seni untuk turut memajukan dunia batik Indonesia, menghasilkan kolaborasi karya-karya visual batik yang nantinya dapat menambah ragam visual batik yang ada, serta melakukan observasi visual batik, baik secara langsung di lapangan maupun mengumpulkan data-data dari berbagai sumber informasi. Kalau benar-benar cinta dan ingin menjaga batik Indonesia, tampaknya kita harus pula terlibat di dalamnya. Sebab batik Indonesia memang butuh lebih dari sekadar euforia. (ISA), Foto: Dok. Neo Visual Batik
Author
DEWI INDONESIA
RUNWAY REPORT
Laras Alam Dalam DEWI's Luxe Market: "Suara Bumi"
RUNWAY REPORT
Mengkaji Kejayaan Sriwijaya Bersama PT Pupuk Indonesia