Ilham terpana pada cerita dongeng dan kekayaan rempah Indonesia. Pesonanya itu kemudian ia jadikan inspirasi dalam berkarya membuat jam tangan dari material kayu. Produk tersebut boleh jadi tak asing bagi masyarakat Indonesia dua tahun belakangan. Meski demikian, hal itu merupakan pertanda bahwa kelahiran kembali jam tangan lokal merupakan momen munculnya kerajinan tangan Indonesia modern yang berasal dari tangan-tangan kaum muda milenial yang bersiap diri merambah pasar internasional.
Apa yang mendasari Anda membuat PALA Nusantara? PALA Nusantara tercipta karena ketertarikan saya terhadap cerita dan mitos Nusantara yang selama ini masih menjadi misteri. Banyak hal menarik yang mungkin hanya terdengar sebagai legenda di telinga masyarakat Indonesia, yang akhirnya seiring berjalannya waktu menjadi sebuah budaya tua yang luhur. Hal inilah yang menjadi nyawa produk PALA, agar legenda dan budaya Nusantara tetap hidup berjalan di seluruh pelosok bumi seperti dahulu kala.
Dari mana inspirasi desain PALA Nusantara hadir? Hal yang paling menjadi inspirasi adalah keragamanan budaya dan cerita Nusantara yang termanisfestasi ke dalam produk sehari-hari melalui pendekatan desain yang baik.
Apa tantangan tersbesar yang Anda rasakan saat menciptakan produk PALA Nusantara dan bagaimana Anda menanggulanginya? Tantangan terbesar dalam adalah kekurangan sumber daya material dan komponen jam tangan yang harus dipesan secara impor. Hal ini karena keterbatasan industri kita yang belum mampu membuat mesin jam lokal atau pun komponen mikro jam tangan yang dibutuhkan. Keterbatasan material kayu pun menjadi salah satu tantangan kami untuk menemukan material kayu lain agar bisa lebih sustainable dalam produk kami. Hal inilah yang menjadikan tim riset dan pengembangan desain produk PALA Nusantara terus bekerja keras agar menemukan solusi alternatif yang menjadikan pembeda PALA Nusantara dengan produk lainnya yang hadir dipasar kreatif urban.
Siapa target PALA Nusantara? Pria dan wanita profesional yang berkarakter kreatif, cerdas, dan punya kepedulian untuk melestarikan cerita budaya Indonesia.
Apa arti di balik nama PALA Nusantara? PALA terinspirasi dari nama buah di Maluku yang terkenal hingga pelosok dunia di era 1400-1800. Saat itu pala merupakan buah yang digolongkan sebagai rempah dari negeri timur yang masyhur lantaran fungsinya sebagai media pengawet daging dan minuman agar tidak membusuk saat musim dingin tiba. Buah pala kemudian diburu oleh semua bangsa Eropa, untuk membeli dan merampasnya. Nusantara pun dikenal bangsa Barat sebagai “the promise island” bagi siapa pun yang mencari rempah-rempah. Kemasyhuran buah pala inilah yang menjadi mimpi kami untuk kembali mengingatkan memori besar negeri timur kepada dunia tentang pala dan Nusantara. Melalui produk kami, diharapkan Nusantara dapat kembali dilihat dan dipertimbangkan di mata dunia sebagai produk yang dicari dan siap berkompetisi dengan produk merek global saat ini.
Ceritakan tentang material yang Anda gunakan dalam produk PALA Nusantara? Kami menggunakan kayu yang berasal dari Indonesia (Sonokeling dan Ebony). Ada pula kayu dari negara barat (maple), sebagai kombinasi warna agar lebih menarik. Perpaduan material lainnya adalah kulit, agar menguatkan kesan karakter ekslusif dan tahan lama agar kekuatan dari misi kami pun bisa diturunkan dari generasi ke generasi. (JAR) Foto: Dok. PALA Nusantara