dewi: Melihat industri kreatif di Indonesia di masa sekarang ini, bagaimana sudut pandang kalian melihat masa depan?
DL: Sebetulnya, tidak ada yang salah dengan industri kreatif atau dunia fashion di Indonesia. Sistem pemerintahannyalah yang harus dibenahi, supaya industri kreatif bisa lebih maju. Dukungan pemerintah harus disampaikan secara benar. Seperti kasus saat keikutsertaan Indonesia dalam pameran World Expo Milano 2015 yang tidak didukung oleh pemerintah. Sangat ironis. Melihat keadaan demikian, membuat saya harus terus berkarya untuk diri sendiri tanpa peduli mau itu urusan fashion atau politik.
SH: Nah, iya, kalau mau bawa industri kreatif Indonesia ke luar supaya dunia lihat, menurut saya masih susah. Padahal individu-individunya memiliki potensi yang luar biasa. Perlunya dukungan dari pemerintah untuk lebih memfasilitasi seniman-seniman di Indonesia. Butuh lebih banyak museum dan pusat edukatif dengan akses yang tak terbatas. Ya itulah, kita semua harus lebih solid, terus berkarya, dan jangan merasa cepat puas.
FB: Jujur saja, sebagai seorang desainer yang menggeluti dunia fashion, saya tidak terlalu mengikuti perkembangannya. Tapi saya sendiri ingin turut berperan memajukan industri fashion tanah air, melalui proses pengerjaan yang mengutamakan material 100% asli Indonesia. Mulai dari kain bahkan tanaman kapas untuk benangnya. Rencana tersebut sedang berjalan dan akan saya realisasikan pada koleksi mendatang. Bagi saya, merancang busana adalah sebuah rutinitas. Saya ingin lebih tertantang dengan kolaborasi bersama seniman lain untuk menghasilkan suatu karya inovatif. Saya yakin industri kreatif Indonesia di masa depan akan lebih baik. Yang terpenting adalah konsistensi, terutama untuk generasi yang baru memulai karier.
(YK) Foto: Vicky Tanzil