Bagi para seniman, pergi liburan merupakan hal yang biasa. Namun tidak bagi Nasirun. Seniman dengan ciri khas kepangan di dagunya ini baru pertama kalinya mengaku pergi liburan (pelesir) dalam arti sesungguhnya. Itupun karena undangan istimewa dari salah satu kolektor seni yang namanya tidak boleh disebutkan. Kepergian kali ini cukup istimewa dan membawa hikmah bagi Nasirun yang baru saja dirawat di rumah sakit karena kelelahan bekerja. Meski dikatakan bahwa dunia seni sedang suram di sepanjang tahun kemarin, suasana ini sama sekali tidak dialami oleh Nasirun. Sebaliknya, mengerjakan proyek-proyeknya yang terus menimbun. Oleh karena itu, liburan akhir tahun di Pulau Bali ini menjadi waktu Nasirun untuk mengistirahatkan badannya. Seperti dikatakan sang istri, Illah, “Kalau tidak pergi, pasti Pak Nas tidak akan beristirahat.”
Tapi bukan Nasirun bila ia pelesir begitu saja. Diam-diam, ia menyelenggarakan acara penutup tahun untuk para seniman di Jogja dengan menyembelih kerbau dan pameran tunggal di Sangkring Art Space Jogjakarta. Acara itu dihadiri lebih dari 1000 orang. (RH)
Foto: Dok. Dewi