Kondisi tidak pasti karena pandemi mendorong penundaan acara Art Jakarta tahun ini ke tahun depan. Memasuki masa penyelenggaraan tahun ke-12, Art Jakarta tetap bersinergi dengan pelaku seni untuk menjaga ekosistem seni rupa di Indonesia.
“Inilah yang memberi dorongan kepada kami untuk bersikap optimis dan mencari cara agar hubungan kerjasama dalam ekosistem seni rupa di Indonesia dan Asia Tenggara tetap berlangsung”, ujar Enin Supriyanto, Direktur Artistik Art Jakarta.
Art Jakarta beradaptasi dan memanfaatkan berbagai cara untuk menjaga jaringan komunikasi dan solidaritas dengan mengandalkan saluran media informasi digital melalui internet. Maka, OPPO Art Jakarta Virtual 2020 diselenggarakan sebagai pameran bersama yang diadakan di ruang virtual demi menjaga optimisme bahwa berbagai kerja dan karya seni rupa dapat tetap bermakna di tengah berbagai pembatasan fisik yang ada saat ini.
Terdapat 27 galeri Indonesia dan 11 galeri internasional yang berpartisipasi seperti ISA Art and Design, Linda Gallery, Mizuma Gallery, Can's Gallery, D Gallerie, hingga Artsociates-Lawangwangi. Linda Gallery menampilkan karya dari seniman I Nyoman Nuarta. Salah satu karya patungnya berjudul Bumi Pertiwi yang terinspirasi dari kerja keras petani Indonesia yang dihadapkan pada tantangan cuaca namun tetap berjuang untuk ladangnya.
Seperti pada penyelenggaraan di tahun sebelumnya, Art Jakarta Scene akan menampilkan pameran karya seni rupa dari RuangDalam Art House, Yayasan Biennale Jogja, Cemeti-Institute for Art and Society, dan Jakarta Biennale. Di sisi lain, sebanyak 10 Seniman Indonesia seperti Agan Harahap, Heri Dono, dan Syagini Ratna Wulan turut menampilkan karya khusus untuk OPPO Art Jakarta Virtual 2020.
Karya seni rupa di OPPO Art Jakarta Virtual 2020 bisa dinikmati di laman artjakarta.com pada 19 Oktober hingga 15 Desember. Dalam periode tersebut, akan ada penggantian karya (baru) secara berkala. Acara ini juga didukung oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, OPPO Indonesia, serta Ninja Xpress. (WHY) Foto: Dok. Art Jakarta